Categories
Nanoteknologi & Material Riset & Inovasi

Komitmen Indonesia Bebas Karbon 2060

Bogor – Humas BRIN. “Kami putra putri Indonesia mengaku untuk terus bergerak mendorong hydrogen energy sebagai jawaban terbaik menuju free carbon society untuk tanah air Indonesia.” Begitulah komitmen bebas karbon yang diikrarkan oleh Presiden Indonesia Fuel Cell and Hydrogen Energy (IFHE), Prof. Eniya Listiani Dewi, tepat pada Hari Sumpah Pemuda ke-94 Tahun 2022, di Gedung Innovation Convention Center (ICC), Cibinong, Bogor. Ikrar itu disampaikan dalam gelaran acara Talkshow Hydrogen for Free Carbon Society yang merupakan rangkaian kegiatan Indonesia Research and Innovation (InaRI) Expo 2022, Jum’at (28/10).

Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN, Mego Pinandito menjelaskan BRIN mendukung green energy transition untuk menuju Net Zero Emission tahun 2060, dengan kolaborasi internasional dan melalui berbagai program. Dalam kesempatan tersebut, dia menyampaikan materi mengenai “Policy for Free Carbon Society Development: Research and Innovation”.

“Semoga Net Zero Emission Indonesia dapat tercapai, bahkan sebelum 2060, agar memberikan manfaat yang krusial bagi Indonesia di bidang lingkungan, sosial dan ekonomi,” harap Mego.

Dijelaskannya, semua negara di dunia perlu bersatu dalam melakukan upaya maksimal untuk membangun masyarakat rendah karbon dengan mengurangi emisi global hingga separuh dari tingkat saat ini pada tahun 2050. Masyarakat dan industri diharapkan secara proaktif mengambil tindakan untuk berkontribusi pada terciptanya masyarakat rendah karbon menuju Indonesia Bebas Emisi Karbon di tahun 2060.

Pemateri kedua, Direktur Utama Cascadiant Rahmadi Budiman menyampaikan paparan Fuel Cell and Hydrogen Storage Implementation and Delivery in Remote Area and Microgrids secara daring. Cascadiant merupakan perusahaan yang didirikan sejak tahun 2010 yang pada awalnya banyak berbisnis di back-up power solution untuk komunikasi dengan menggunakan bahan bakar hidrogen. 

Berikutnya, Project General Manager di Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing Indra Chandra Setiawan hadir dengan paparan berjudul Hydrogen Movement in Global & Asia Pasific Region. Indra menjelaskan tentang perkembangan hidrogen baik di global, maupun di Asia. Fuel cell dapat diaplikasikan pada banyak hal. 

“Fuel cell module dapat digunakan di truk, bus, forklift, kapal laut, bahkan pembangkit listrik. Fuel cell dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan,” sebut Indra.

Perwakilan Dewan Energi Nasional (DEN) Suharyati hadir menggantikan Djoko Siswanto dan memaparkan materi dari segi kebijakan. Pada tahun ini, DEN akan melakukan review terhadap Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang telah diterbitkan sejak tahun 2019. Hal ini mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dan isu-isu yang berkembang saat ini, seperti komitmen pengurangan emisi dan komitmen Indonesia untuk mencapai NZE di Tahun 2060. 

“KEN kemudian diturunkan menjadi Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Di dalam RUEN sendiri, sudah ada program kegiatan untuk pembangunan hidrogen. Namun, karena dipersiapkan pada tahun 2014, hidrogen difokuskan untuk memanfaatkan batubara domestik, bukan dari energi baru terbarukan (EBT),” beber Suharti.

Sebagai narasumber terakhir, Lektor Kepala, Institut Teknologi Bandung Utjok W.R. Siagian menyampaikan materi secara daring dengan paparan Indonesia Energy Transition Pathway Toward NZE. Talkshow dengan materi yang sangat menarik ini menghadirkan narasumber yang mumpuni di bidangnya dan dimoderatori secara apik oleh Hary Devianto, Lektor Kepala dari Institut Teknologi Bandung. 

Pada kesempatan ini, juga dilakukan penganugerahan kepada Dyah Roro Esti, Anggota Komisi VII DPR RI, sebagai Duta Hidrogen Indonesia. Dalam speechnya Dyah Roro menegaskan bahwa energi hidrogen bukanlah energi masa depan, melainkan energi masa kini.

Selain itu, BRIN juga melakukan penandatangan kerja sama dengan IFHE. BRIN diwakili oleh Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan dan IFHE diwakili oleh Presiden IFHE.  Disaksikan oleh Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN Haznan Abimanyu dan Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material Ratno Nuryadi.

MoU ini bertujuan untuk penguatan riset dan inovasi bidang material, nanoteknologi, bahan dan proses energi, serta manufaktur untuk renewable energy, teknologi fuel cell dan hydrogen energy, free carbon technology dan riset lainnya yang terkait dengan green technology.

Prof. Ratno Nuryadi dalam sambutannya menyatakan, dengan MoU ini, diharapkan akan lebih menguatkan aktivitas yang sudah dijalankan selama ini. “Kami menyambut dan mendukung dengan penuh kolaborasi ini, terutama terkait dengan SDM di Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material. Dan tentunya, Kami memerlukan support dari seluruh stakeholder. Selamat untuk kita semua. MoU ini semoga membawa banyak manfaat,” katanya

Haznan Abimanyu mengucapkan selamat kepada Prof Eniya Listiani Dewi selaku Presiden IFHE dan bersyukur penandatangan MoU berjalan dengan baik. Haznan mengatakan hidrogen merupakan promising energi dan energi masa kini. Energi hidrogen sudah diinisiasi oleh banyak negara. 

Haznan juga berharap dengan nota kesepahaman yang telah ditandatangani, sasaran untuk untuk mewadahi kegiatan riset dan inovasi yang terkait dengan green technology dapat tercapai. Selain itu juga dapat meningkatkan potensi SDM, meningkatkan kerjasama riset yang menggunakan sumber daya dan fasilitas riset serta inovasi baik dari BRIN maupun IFHE. (ark/ed:aj,jml,drs)

Categories
Riset & Inovasi

RT LAMP, Kolaborasi Riset BRIN dan Industri

SIARAN PERS
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
NO:  010/SP/HM/BKPUK/I/2022

Metode Reverse Transcription Loop Mediated Isothermal Amplification (RT LAMP) merupakan salah satu hasil riset peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19. Metode tersebut diharapkan menambah kemampuan deteksi sehingga Covid-19 dapat diketahui lebih cepat dan membantu pengendalian penyebarannya. Hasil riset ini selain memberikan akumulasi kemampuan riset bagi Tim Perisetnya, juga menambah jumlah alat kesehatan yang dikembangkan periset Indonesia.

Jakarta, 21 Januari 2022. Riset pengembangan RT-LAMP telah dimulai sejak saat awal pandemi. BRIN mendukung sejak awal sampai mendapatkan ijin edar reguler saat ini. Kerja keras periset dan mitra industri yang dengan penuh dedikasi melakukan riset ini patut diapresiasi.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, pengalaman ini tidak hanya penting untuk pandemi sekarang, tetapi juga menjadi bekal untuk mengembangkan beragam alat deteksi lain di masa mendatang. “Termasuk nanti melengkapinya dengan metode pengambilan sampel melalui saliva (air liur), sehingga tidak harus dengan swab melalui hidung yang kurang nyaman,” ujarnya.

Kepala BRIN berkomitmen akan terus memfasilitasi para periset agar dapat mengembangkan berbagai inovasi, dan memenuhi standar regulasi yang berlaku.

Plt. Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, Mego Pinandito menegaskan, dengan diperolehnya Sertifikat Izin Edar Reguler yg berlaku lima tahun, menunjukkan capaian luar biasa. “Ini bukan Izin  Edar Darurat. Izin edar regular ini meningkatkan kepercayaan diri atas kemampuan periset. Tentunya juga atas dukungan dari berbagai pihak dan institusi terkait,” ungkapnya.

Mego berharap, setelah adanyanya lisensi dari BRIN dan diperolehnya ijin edar ini, diharapkan PT. Biosains Medika Indonesia dapat segera memproduksi dan memasarkan produk tersebut. Diharapkan juga, nantinya, dengan didaftarkan ke Katalog elektronik LKPP, akan mendukung pemasaran produk ini, khususnya pengadaan oleh instansi pemerintah.

Direktur PT Biosains Medika Indonesia, Rifan Ahmad, mengatakan, saat ini aplikasi pemeriksaan untuk Covid 19 yang banyak diketahui dan dipahami masyarakat berupa rapid tes antigen, rapid test antibodi dan real time PCR. “Aplikasi RT LAMP dianggap sebagai metode pemeriksaan yang relatif baru, baik untuk proses screening maupun untuk membantu penegakan diagnosa,” ujar Rifan.

Rifan menjelaskan, berdasarkan KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/4642/2021, Jenis metode NAAT yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan COVID-19 meliputi, Quantitative Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (qRT-PCR) sebagai standar utama konfirmasi diagnosis COVID-19 dan Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP).

Kerja Sama Riset

PT Biosains Medika Indonesia, kata Rifan, merupakan perusahaan distributor PMDN yang mempunyai visi untuk memajukan sektor riset dan pengembangan industri di dalam negeri. “Salah satu yang dikerjakan oleh PT Biosains Medika Indonesia saat ini adalah akan memproduksi dan memasarkan produk QiLamp hasil kerjasama penelitian dan pengembangan dengan BRIN,” tuturnya. “Pengembangan QiLamp, sebagai produk yang menggunakan metode RT LAMP, tidak terbatas pada Covid. QiLamp memungkinkan digunakan untuk diagnosis penyakit lainnya,” tambah Rifan.

Kerja sama riset dengan BRIN, tutur Rifan, diinisiasi sejak pertengahan 2020, tak lama setelah pandemi COVID mulai berkembang di Indonesia.  BRIN berperan sebagai bagian penelitian, pengembangan, dan alih teknologi. “Pihak PT Biosains Medika Indonesia berperan sebagai pihak yang melakukan penelitian dan pengembangan, pendaftaran izin edar, merek produk, dan produksi dan komersialisasi kit tersebut. Pola kerjasamanya bersifat kemitraan dan kepemilikan kekayaan intelektual (KI) bersama menghasilkan berupa Paten No: P00202110864 dan alih teknologi melalui lisensi secara ekslusif,” papar Rifan.

Berdasarkan hasil uji sensitivitas dan spesifitas, kit QiLamp memperoleh hasil uji 100% untuk kedua hal tersebut, dibandingkan dengan metode gold standard saat ini, yaitu Realtime PCR. “Teknologi RT-LAMP secara teori menggunakan komponen sama dengan real time PCR, salah satunya menggunakan primer untuk mendeteksi kesamaan DNA, sehingga karakteristik hasilnya serupa dengan real time PCR, namun dengan metode yang lebih mudah dan ekonomis,” pungkas Rifan.

Sumber : https://www.brin.go.id/press-release/98575/rt-lamp-kolaborasi-riset-brin-dan-industri