Categories
Nanoteknologi & Material Riset & Inovasi

Riset Bioetanol Dukung Sumber Energi Terbarukan

Tangerang Selatan – Humas BRIN. Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan kian digaungkan oleh pemerintah Indonesia. Bioetanol merupakan salah satu substitusi bahan bakar fosil. Dalam mempromosikan penggunaan sumber energi baru dan terbarukan, dan untuk mengakselerasi transisi ke energi hijau, kemitraan jangka panjang telah terjalin antara Indonesia dan Denmark.

Dody Iswandi Maulidiawan, Advisor for Environment, Kedutaan Besar (Kedubes) Denmark Indonesia menyampaikan, Kedubes Denmark telah bekerja sama erat dengan Novozymes. “Novozymes saat ini berupaya mengeksplorasi dan mengembangkan potensi bioetanol di Indonesia. Kami sangat mengharapkan kontribusi dari BRIN, untuk menjalin kerja sama dengan Novozymes, dan Kedutaan Besar Denmark,” ucapnya pada pertemuan di Pusat Riset Kimia Maju, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), KST BJ Habibie, Kamis (22/06).

Hadir dalam pertemuan tersebut, Lakshmi Narasimhan, Commercial Director, Agriculture and Industrial Biosolutions, Novozymes Malaysia. “Novozymes merupakan sebuah bisnis Denmark yang telah menghabiskan riset dan pengembangan selulosa etanol pada 20 tahun terakhir. Kami membangun industri yang berkelanjutan,” ujarnya.

Dipaparkan olehnya, uji coba enzim Novozymes telah dilakukan sejak 2005 di berbagai pilot plant seluruh dunia. “Pada 2013, berhasil meluncurkan produk komersial pertama untuk pabrik selulosa etanol. Hingga 2019 hingga saat ini, kami terus berekspansi dam melakukan diversifikasi produk komersial,” terangnya.

Peneliti Kimia Maju BRIN, Roni Maryana menjelaskan, untuk produksi bioetanol kata kuncinya adalah pretreatment dan enzim. Sedangkan enzim untuk memecah selulosa menjadi gula sederhana yaitu selulase enzim.

Roni menyatakan harapannya atas inisiatif dari pihak Kedubes Denmark dan Novozymes Malaysia, yang berminat untuk mengembangkan bioetanol generasi 2 (G2) berbasis lignoselulosa.”Dari kami harapannya adalah dengan enzim yang lebih efektif, dan harga yang terus menurun. Mudah-mudahan harga keekonomian bioetanol G2 akan menurun,”sebutnya.

Langkah selanjutnya dari pertemuan ini adalah direncanakan untuk riset lanjutan, yaitu aplikasi enzim terbaru Novozymes untuk percobaan pada skala laboratorium. “Secara garis besar mereka dapat menekan harga dengan enzim yang lebih efektif. Jadi nantinya kita coba efektivitas enzim mereka yang dapat menekan harga keekonomian bioetanol,” ulasnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Pusat Riset Kimia Maju BRIN sangat menyambut baik inisiasi kerja sama ini, untuk pengembangan riset bioetanol berbahan baku lokal dengan enzim Novozymes.

“Dengan adanya enzim-enzim terbaru, akan mendukung riset dengan menggunakan bahan baku biomassa yang ada di Indonesia. Hal ini tentu saja akan memberikan kontribusi bagaimana potensi energi terbarukan dari biomassa. Khususnya untuk Generasi 2 dan Generasi 3 jika diaplikasikan di Indonesia,” jelasnya.

Menurut laman novozymes.com, Novozymes adalah perusahaan yang bergerak di bidang bioteknologi dunia yang memiliki karyawan sebanyak 6.000. Perusahaan ini beroperasi di seluruh dunia, dan berkantor pusat di Denmark. Sejak 1940 an, Novozymes menggunakan enzim untuk membantu potensi pertumbuhan dari para pelanggannya. (adl, mfn/ed. ns)

sumber artikel di web BRIN :

https://brin.go.id/news/113133/riset-bioetanol-dukung-sumber-energi-terbarukan

Categories
Nanoteknologi & Material Riset & Inovasi

BRIN dan UPSI Malaysia Wujudkan Kolaborasi Riset Dua Negara

Tangerang Selatan – Humas BRINSebagai institusi riset pemerintah di Indonesia, nama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bergaung juga ke negeri seberang. Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI), Malaysia, pada Senin dan Selasa (13-14/02), mendatangi KST BJ Habibie BRIN Serpong untuk  menjajaki peluang kerja sama riset dengan BRIN, khususnya Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) serta Organisasi Riset Energi dan Manufaktur (OREM).

Direktur Manajemen Talenta – Kedeputian Sumber Daya Manajemen Iptek (SDMI) BRIN, Arthur Ario Lelono, yang turut hadir pada acara tersebut, mengatakan bahwa BRIN mempunyai program-program yang selaras dengan UPSI. “BRIN membuka selebar-lebarnya kerja sama khususnya dengan kampus negeri ataupun swasta baik di dalam maupun dari luar negeri, periset atau penggiat riset dari komunitas dan industri, untuk mensinergikan kegiatan riset di Indonesia, sekaligus membangun SDM,” ungkapnya.

Salah satu kerja sama yang paling potensial menurutnya adalah peningkatan kompetensi periset. “Tentunya kami di Kedeputian SDMI BRIN, mempunyai tugas ataupun kewajiban yang sama dengan teman-teman dari perguruan tinggi, bagaimana menyiapkan SDM unggul,” tegas Arthur.

Kolaborasi peningkatan kompetensi periset BRIN dan UPSI antara lain melalui program mobilitas periset dan post doctoral, yang sejalan dengan program manajemen talenta BRIN. Oleh karena itu, pada agenda kali ini, UPSI dan BRIN merealisasikan penandatanganan Letter of Intent (LoI). 

Deputy Vice Chancellor Research & Innovation UPSI, Suriani Abu Bakar, menyampaikan bahwa BRIN dipandang sebagai lembaga riset yang prestisius. “UPSI memberikan kesempatan kepada periset-periset dari Indonesia termasuk BRIN untuk berkolaborasi membangun komunitas periset dan peningkatan SDM yang relevan,” jelasnya.

Sementara Kepala ORNM BRIN, Ratno Nuryadi menyatakan keinginannya agar kerja sama antara BRIN dan UPSI bisa berjalan. “Kerja sama ini akan segera diwujudkan dengan komunikasi yang lebih intens, dan diharapkan pada awal Maret 2023 sudah bisa terealisasi,” ujarnya.

Selama dua hari, tim UPSI berkesempatan untuk mengunjungi fasilitas laboratorium di KST BJ Habibie dan bediskusi dengan kelompok riset di Pusat Riset Teknologi Polimer, Pusat Riset Fotonik, Pusat Riset Material Maju, Pusat Riset Metalurgi, serta Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi.

Dari diskusi yang berlangsung antara BRIN dengan UPSI, dicapai kesepakatan awal yang akan ditindaklanjuti, yakni untuk kegiatan riset dengan topik Graphene-based Conductive Ink, Microplastic, Biopolymer, dan Sensor.

Sebagai informasi, universitas yang baru saja merayakan 100 tahun berdirinya ini, adalah salah satu universitas negeri terkemuka di Malaysia. Kampus  ini menawarkan 100 program sarjana, pascasarjana, doktoral dan jenjang spesial. UPSI masuk dalam daftar universitas terbaik di Malaysia. Universitas ini memiliki beberapa fakultas di antaranya bahasa, seni dan musik, ilmu kognitif dan pengembangan manusia, sains dan teknologi, teknologi informasi dan komunikasi, bisnis dan ekonomi, ilmu olahraga, serta ilmu sosial dan humaniora. (jp/ ed: adl)