Tangerang Selatan – Humas BRIN. Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) melakukan kunjungan strategis ke KST B.J. Habibie, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Serpong, pada Rabu (11/6). Kunjungan ini turut dihadiri mitra internasional dari Malaysia, Agate 4Vision SDN BHD, yang bertujuan memperkuat sinergi dalam riset dan pengembangan teknologi, khususnya di sektor pertanian dan ketahanan pangan urban.
Rombongan disambut oleh Koordinator Pengelola Laboratorium Bioteknologi dan Agroindustri BRIN, Farida Rosana Mira, yang memaparkan berbagai fasilitas riset terbuka, layanan uji, serta peluang kolaborasi yang dapat diakses publik melalui platform digital elsa.brin.go.id. Disebutkan oleh Farida, bahwa KST BRIN dikenal sebagai pusat unggulan riset yang terbuka terhadap kemitraan pengembangan inovasi berbasis ilmu pengetahuan.
Kepala DKP3 Tangsel, Yepi Suherman, mengatakan bahwa kunjungan ini merupakan kelanjutan dari kerja sama sebelumnya dengan Universitas Teknologi Malaysia (UTM), terutama dalam pelatihan teknologi pangan dan urban farming. “Kami sedang merancang kawasan agroeduwisata berbasis urban farming sebagai solusi kreatif terhadap keterbatasan lahan pertanian di perkotaan,” jelasnya.
Yepi menegaskan bahwa meskipun Tangsel bukan daerah penghasil pangan, kota ini berkomitmen menghadirkan produk pertanian dan perikanan secara mandiri. “Pemanfaatan lahan terbatas seperti pekarangan rumah dan ruang publik sangat potensial. Namun, implementasinya harus berbasis riset agar tepat guna dan diterima masyarakat,” tambahnya.
Diakhir sambutannya, Yepi menyatakan optimismenya terhadap masa depan pertanian perkotaan di Tangsel. “Kami belajar dari negara seperti Jepang dan Vietnam, yang sukses mengembangkan pertanian modern di lahan terbatas. Dengan dukungan BRIN dan mitra Malaysia, Tangsel bisa menjadi model kota produktif di bidang pertanian dan ketahanan pangan urban,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, istri Wali Kota Tangsel sekaligus Ketua PKK dan Pecinta Anggrek Indonesia (PAI) Tangsel, Tini Indrayanthi, menyampaikan apresiasinya saat mengunjungi greenhouse anggrek milik BRIN. “Anggrek ini sangat cocok sebagai ikon Tangsel. Saya baru menyadari budidayanya memerlukan ketelitian dan ilmu yang tidak sederhana,” tuturnya.
Ketertarikan ini turut disambut oleh CEO Agate 4Vision SDN BHD, Datuk Muhammad Asraf bin Abdul Ghani, yang menilai potensi anggrek tidak hanya bernilai komersial tetapi juga memiliki daya riset tinggi. “Anggrek bisa menjadi simbol kerja sama teknologi dan budaya antara Indonesia dan Malaysia, bahkan berpotensi diangkat ke level ASEAN,” ujarnya.
Kunjungan ini juga membuka jalan menuju rencana legalisasi kerja sama tripartit antara Pemkot Tangsel, BRIN, dan mitra Malaysia. Kolaborasi ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam membangun ketahanan pangan berbasis teknologi di wilayah urban. (adl/edt:aj,trs)
Tautan: