Cibinong – Humas BRIN. Menindaklanjuti permintaan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi pada Program Ekspedisi Bersama Indonesia โ OceanX, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama dengan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) menggelar program Business Matching dan Real Demand Survey pada Jumat (9/8).
Program yang berlangsung pada Indonesia Research and Innovation Expo 2024 (INARI Expo 2024) yang bertempat di ICC Building Kawasan Sains Teknologi Soekarno, Cibinong, Kabupaten Bogor, melibatkan berbagai pemangku kepentingan guna melaksanakan diskusi dan menganalisa kebutuhan riset kelautan dari pasar yang ada.
Lebih spesifik, kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kapal riset mutakhir tersebut dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kepentingan riset kelautan Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga dimaksudkan agar pembangunan kapal riset mutakhir dapat dilakukan secara efisien sesuai dengan permintaan dan kebutuhan kondisi kelautan di Indonesia.
Para pemangku kepentingan seperti periset dan mitra industri kelautan kemudian memberikan masukan bagi BRIN dan PT PII selaku penjamin bagi sektor swasta. Yakni berbagai risiko infrastruktur yang mungkin timbul sebagai akibat dari tindakan atau tidak adanya tindakan pemerintah, yang dapat menimbulkan kerugian finansial bagi proyek Kerja Sama Pemerintah โ Badan Usaha (KPBU) infrastruktur.
Direktur Pengelolaan Armada Kapal Riset BRIN, Nugroho Dwi Hananto mengatakan bahwa BRIN sangat mengharapkan adanya partisipasi aktif untuk melakukan kolaborasi multi-stakeholders antara BRIN selaku perwakilan pemerintah dan badan usaha.
Lebih lanjut Nugroho menyatakan bahwa saat ini BRIN sedang mempersiapkan dokumen Pra-Studi Kelayakan Final Business Case (FBC) dan membutuhkan pertukaran informasi dari berbagai pihak, untuk digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam perancangan bisnis KPBU Pengelolaan dan Pembangunan Armada Kapal Riset.
โKapal riset BRIN diharapkan dapat memfasilitasi seluruh kepentingan riset karena memiliki instrumen mutakhir yang sesuai dengan kebutuhan kelautan Indonesia,โ tutup Nugroho. (rm, hrd/ ed: adl)
Tautan: