Tangerang Selatan – Humas BRIN.Β Pusat Riset Metalurgi (PRM) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar pelatihan pengenalan produk besi baja bagi pegawai Direktorat Bea Cukai. Kepala Pusat Riset Metalurgi BRIN IkaΒ Kartika menyatakan, pengetahuan ini penting untuk memastikan kebenaran proses, dan struktur yang terbentuk. Kemudian, kesesuaian standar pada barang impor, yang selanjutnya produk tersebut akan disesuaikan juga dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Hal tersebut disampaikannya pada pelatihan yang dilaksanakan di Gedung 124 Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie Serpong, Senin (22/09).
Peneliti Ahli Muda PRM BRIN Joko Triwardhono, menjelaskan secara rinci proses preparasi sampel baja untuk analisis metalografi. Tahapan tersebut meliputi pemotongan, mounting, pengamplasan, pemolesan, hingga etsa untuk menampilkan struktur mikro material.
βTiap tahapan harus dilakukan hati-hati untuk menghindari perubahan struktur mikro. Preparasi yang baik akan memudahkan analisis dan meningkatkan akurasi hasil pengamatan,β ungkap Joko.
Hasil pengamatan memperlihatkan perbedaan struktur antara baja canai dingin dan baja canai panas. βBaja canai dingin didominasi ferrit yang membuatnya lunak dan ulet, sedangkan baja canai panas menampilkan lamela ferrit dan sementit yang meningkatkan kekerasan namun lebih getas,β bebernya.
Sementara itu Peneliti Ahli Utama PRM BRIN Prof.Efendi menambahkan, bahwa pelatihan ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan teknis pegawai Bea Cukai. Mulai dari pemahaman bahan baku yang berasal dari alam, proses pengolahan menjadi besi, kemudian dari besi diolah kembali menjadi baja. Dijelaskannya pula baja diatur sesuai spesifikasi, dibentuk menjadi berbagai profil, serta dilakukan pengendalian mutu.
Iwan Setiawan Peneliti Ahli Madya PRM BRIN, menekankan manfaat ekonomi dari pelatihan ini.
βKami ingin pelatihan mampu mencegah kekeliruan dalam pemeriksaan dokumen dan barang impor sehingga mendukung optimalisasi penerimaan negara. Dari sisi strategis, kapasitas pegawai Bea Cukai juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor, dan mendukung kebijakan nasional di bidang mineral dan energi,β jelasnya.
Melalui pelatihan ini, BRIN berharap dapat berkontribusi dalam memperkuat kapasitas Direktorat Bea Cukai. Sinergi pengetahuan dan pengalaman antara peneliti dan petugas lapangan diharapkan mampu membangun kerja sama berkelanjutan demi optimalisasi kinerja pengawasan kepabeanan.
Pelatihan yang berlangsung Senin hingga Jumat (22β26/09) ini bertujuan memberikan pemahaman kepada Bea Cukai sesuai dengan referensi kepabeanan. Tentunya mengenai produk besi dan baja hasil proses pengerjaan panas, maupun proses pengerjaan dingin untuk membentuk suatu pipa atau produk lainnya.
Materi pelatihan mencakup pengenalan metalografi, perbedaan proses pengerjaan panas dan dingin, standar metalurgi yang berlaku, serta teknologi pembuatan baja. Peserta juga mempelajari baja profil untuk konstruksi, mulai dari bahan baku, proses produksi, pengendalian mutu, hingga standar nasional dan internasional yang berlaku. (jh/edt.aj, ns)

Tautan:
https://www.brin.go.id/news/124976/brin-latih-identifikasi-besi-dan-baja-untuk-penuhi-standar-sni