Categories
Nanoteknologi & Material Riset & Inovasi

Kepala ORNM Raih Peringkat Istimewa pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional Angkatan LVI

Jakarta – Humas BRIN.Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Rato Nuryadi meraih Prestasi Istimewa dengan terpilih sebagai peringkat pertama dalam Pelatihak Kepemimpinan Nasional (PKN) Angkatan LVI tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN-RI), Jakarta, Rabu (09/08). Pelatihan ini berlangsung mulai 27 Februari hingga 9 Agustus 2023.

Ratno mengatakan, prestasi ini tidak hanya merupakan penghargaan individu baginya, tetapi juga mencerminkan semangat dan dedikasi tim BRIN, dalam mengembangkan riset dan inovasi dalam negeri.

“PKN Angkatan LVI tahun 2023 memberikan pelajaran berharga tentang adaptasi dan inovasi dalam pembelajaran di tengah tantangan global. Diharapkan bahwa langkah-langkah positif ini akan terus berlanjut dan memberikan inspirasi bagi lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan lainnya untuk terus berkembang di masa yang akan datang,” ujarnya.

Pada pelatihan tersebut, ungkap Ratno, peserta terlibat dalam serangkaian sesi pembelajaran yang mencakup berbagai aspek, meliputi kepemimpinan, manajemen, dan kolaborasi. Pada Angkatan LVI tahun 2023, PKN merupakan angkatan pertama yang menerapkan metode pembelajaran berbasis blended learning, sebuah pendekatan yang menggabungkan sesi klasikal (offline) dan daring (online), yang diselenggarakan oleh LAN-RI.

Metode blended learning ini menurut Ratno, memungkinkan para peserta untuk berinteraksi secara langsung dalam sesi klasikal di lokasi yang telah disiapkan, namun juga memberikan fleksibilitas untuk mengikuti sebagian materi secara daring. Ini merupakan terobosan penting yang memungkinkan peserta untuk tetap mendapatkan pengalaman berharga dari sesi tatap muka.

Selain itu,  peserta memiliki kesempatan untuk belajar dari berbagai pemimpin dan pakar industri, serta berkolaborasi dengan sesama peserta dari berbagai  latar belakang profesi dan daerah. Dalam suasana yang penuh semangat, peserta berhasil menyelesaikan berbagai tantangan dan proyek kolaboratif yang dirancang untuk mengasah keterampilan kepemimpinannya.

Selain Ratno, peserta dari BRIN yakni Iman Hidayat, Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan (ORHL), Yopi, Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah (RIDA), serta Ratno Nuryadi Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM). Ketiga perwakilan BRIN tersebut berhasil menunjukkan dedikasi dan komitmen, dalam mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka.

Sebagai peserta yang meraih penghargaan prestasi dalam pelatihan, dalam Proyek Perubahannya Ratno mengusung tema ‘Akselerasi Kolaborasi Riset Material melalui CO-IMP@CT untuk Meraih Keunggulan Industri’.

Peran Proyek Perubahan BRIN

Dalam kesempatan terpisah, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, mentor dari ketiga perwakilan BRIN, menjabarkan bahwa proyek perubahan dari BRIN ini, semuanya memiliki keunikan tersendiri.

“Ketiganya bertujuan untuk mempercepat proses yang riil di unit kerjanya masing-masing. Baik dari Deputi Riset dan Inovasi Daerah, Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material, serta Organisasi Hayati dan Lingkungan,” jelasnya.

BRIN sebagai executing agency melayani program riset nasional, mencoba untuk membuat kebijakan berbasis sains. “Untuk Deputi RIDA, pada kasus BRIDA di Provinsi Bali, bisa membuat resep generik untuk diterapkan di daerah lain. Hanya fokusnya dibedakan sesuai kemampuan daerahnya. Konsepnya cukup bisa diterima sehingga bisa menjadi Perda,” tuturnya.

Handoko melanjutkan untuk Kepala ORNM, yaitu bagaimana melakukan transfer teknologi berbasis kolaborasi dengan mitra, untuk keunggulan industri material dari pertambangan. “Dalam berkolaborasi, tentu harus punya modal, ORNM BRIN bisa mengambil peran penting. Bagaimana berkolaborasi, mitra bisa masuk dengan skema seperti program kolaborasi riset dan infrastruktur terbuka,” terang Handoko.

Kemudian untuk proyek perubahan Kepala ORHL, Handoko menjelaskan tugas BRIN dengan model bisnis yang berbeda. “Kita mempunyai keuntungan modal awal sudah ada, yakni kekayaan alam. Jadi bagaimana organisasi secara saintifik, melalui delegasi RI, bisa bernegosiasi mendukung kebijakan di forum global,” ujarnya sebagai alumni LAN.

Sementara Coach Suseno dari LAN RI menyatakan apresiasinya kepada ketiga peserta PKN dari BRIN. “Luar biasa ketiga peserta dari BRIN ini. Tantangannya hanya harus fokus. Tiga-tiganya memiliki benang merah yang bagus. Semangat untuk para Eselon 1 ini untuk bertugas membuat BRIN berjaya,” pesannya. (esw, ls, adl/ed:pur)

Sumber :

Web BRIN :

https://www.brin.go.id/news/114278/kepala-ornm-raih-peringkat-istimewa-pada-pelatihan-kepemimpinan-nasional-angkatan-lvi

Categories
Nanoteknologi & Material Riset & Inovasi

BRIN Dukung Akselerasi Kolaborasi Riset Material untuk Keunggulan Industri

Jakarta – Humas BRIN. Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM), Ratno Nuryadi menjelaskan proyek perubahan dengan judul Akselerasi Kolaborasi Riset Material melalui Co-Impact untuk Meraih Keunggulan Industri. Proyek perubahan ini menjadi salah satu prasyarat dalam mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan LVI Tahun 2023. Hal ini disampaikan Ratno pada pameran proyek perubahan dan Seminar Nasional Policy Brief Lembaga Administrasi Negara yang diselenggatakan di Graha Makarti Bhakti, ASN Corporate University pada Senin (07/08).

Ratno menjelaskan, latar belakang penyusunan proyek perubahannya berawal dari kebijakan pemerintah yang melarang ekspor bahan mentah, seperti hasil pertambangan. Selain itu, pada isu aktual yang berkembang, yaitu minimnya hasil riset material yang dimanfaatkan oleh industri dan masyarakat, sehingga diperlukan penguasaan teknologi yang tepat. 

“Hingga kini masalah industri tidak kunjung terselesaikan, baik dalam hal ketergantungan impor bahan baku, pengolaan sumber daya alam, dan lemahnya inovasi teknologi material,” terangnya.

Ratno menjabarkan fokus proyek perubahannya berdasarkan isu yang berkembang, maka pada proyek perubahan ini kami fokus pada dua hal. Pertama meningkatkan kualitas SDM periset. Kedua memaksimalkan hasil riset di bidang material yang dapat dimanfaatkan oleh industri dan komunitas.

“Aplikasi material berbasis sangat banyak manfaatnya, khususnya jika disentuh dengan nanoteknologi misalnya diaplikasikan di bidang penerbangan, energi, tekstil, pangan, kesehatan, lingkungan, pertanian, dan bidang-bidang yang lain. Semangat untuk mendukung visi pemerintah dalam mendorong kemajuan industri melalui riset material yang inovatif, ” sebutnya.

Dalam proyek perubahan ini, Ratno bersama timnya menyampaikan aksi yang dibagi menjadi tiga jangka waktu. Pertama, aksi jangka pendek yakni antara 25 Mei – 31 Juli 2023 akan menyusun tata kelola manajemen kolaborasi riset material, sehingga mempunyai keluaran riset yang dimanfaatkan industri dan komunitas. Kedua, jangka menengah (Agustus-Desember 2023), melakukan implementasi dan advokasi tata kelola tata kelola, yang disusun untuk menghasilkan riset material yang berdampak untuk industri dan masyarakat melalui kolaborasi stakeholder. 

“Terakhir jangka panjang dari Januari hingga Desember 2024, optimalisasi implementasi dan monitoring-evaluasi tata kelola, sehingga terbentuk ekosistem riset dan inovasi yang kuat dan berdampak nasional dan global,” ungkapnya.

Ratno menegaskan manfaat dari proyek perubahan ini sangat banyak, baik bagi periset, ORNM – BRIN, industri, kementerian/lembaga, pemda, serta global yakni perguruan tinggi dan lembaga riset. “Manfaat bagi periset bisa memperluas akses jejaring dan menjalin kerja sama dengan stakeholder, organisasi sebagai katalisator untuk membangun kolaborasi, bagi dunia industri nanti bisa meningkatkan daya saing dan kemandirian, serta global membuka peluang kolaborasi dan meningkatkan kontribusi ilmiah,” katanya. 

Lebih lanjut Ratno mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk memahami dan mengimplementasikan konsep-konsep kepemimpinan modern, dalam menghadapi dinamika industri dan masyarakat yang semakin kompleks. “Salah satu puncak dari pelatihan ini adalah proyek perubahan dimana peserta diminta merancang inisiatif konkret untuk mengakselerasi perkembangan sektor tertentu, dengan mengaplikasikan konsep akselerasi kolaborasi riset material melalui Co-Impact, ” pungkas Ratno 

Turut hadir sebagai perserta PKN Tingkat I dari BRIN, yakni Deputi Riset dan Inovasi Daerah, Yopi, dengan proyek perubahan Kolaborasi BRIN-PEMDA dalam Pemajuan IPTEK Mendukung Kebijakan Pembangunan Daerah Berkelanjutan melalui KOMPAK, serta Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan, Iman Hidayat, dengan judul Akselerasi Lembaga Riset-Private Sector Partnership dalam Riset Hayati dan Lingkungan melalui IMPRINT.

Bersamaan dengan itu, sebagai peserta pameran proyek perubahan tersebut, Organisasi Riset Nano Teknologi dan Material (ORNM) BRIN menampilkan produk implan tulang traumatik, implan tulang panggul dan lutut, serta sensor pendeteksi beban kendaraan. (esw, adl/ed : pur)

Sumber :

https://brin.go.id/news/114204/brin-dukung-akselerasi-kolaborasi-riset-material-untuk-keunggulan-industri