Categories
Nanoteknologi & Material Riset & Inovasi

SMKN 5 Tangsel Manfaatkan Fasilitas Riset di KST BJ Habibie

Tangerang Selatan – Humas BRIN. Sebanyak 110 orang siswa dan 5 orang guru SMKN 5 Tangerang Selatan melakukan kunjungan ke laboratorium Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Habibie – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN),  Pusat Riset Material Maju dan Pusat Riset Kimia Maju, Selasa (09/05). Kunjungan tersebut untuk menambah wawasan dan mengenal praktik dan dunia kerja.

Perwakilan dari guru SMKN 5 Tangel mengatakan bahwa kegiatan ini dalam rangka menjalin kemintraan dengan industri sekaligus mengikuti perkembangan teknologi di bidang Kimia Farmasi sebagai bekal memasuki dunia kerja.

Pada kunjungan ke laboratorium material maju, periset BRIN mengenalkan fasilitas lab HTMC, LDFM, lab karet, uji mekanik, lab fisika serta kimia. Kemudian di Kimia Maju peserta diterangkan produk XRD, SEM, TEM, Raman Spectroscopy, XPS, HRTEM, LC MS, CHN, XRF, Particle Size Analyzer,  ICP-MS, GC M/MS, HPLC, ICP-OES, GC FID, GC MS, GC MS/MS, dan GC FID. Para guru dan siswa antusias dan terkesan untuk meninjau sarana laboratorium yang tersedia tersebut.

Salah satu Periset BRIN Hafiizh Prasetia sangat senang menerima kunjungan teman-teman dari SMKN 5 Tangsel. “Kami mengharapkan mereka tetap semangat, mampu berkarya, dan bisa belajr lebih banyak,” harap Periset Kimia Maju. (mfn,ls,esw,jp,hrd/ed.adl)

Dokumentasi :

Instagram info_ornamat :

Medsos Puspiptek BRIN :

Instagram: https://www.instagram.com/p/CsIMORrrLgV/

Twitter: https://twitter.com/puspiptekinfo/status/1656863958819799041

Facebook: https://web.facebook.com/permalink.php?story_fbid=pfbid02Nn47h1yGTAUrUEFgKZxmBQgso5eZZh1j9HPRFMi79fz77j7KDtLci9seiyRFSRpGl&id=100066265462406

Categories
Nanoteknologi & Material Riset & Inovasi

BRIN dan PT Nano Herbaltama Internasional Siap Kembangkan Inovasi Solid Perfume

Jakarta-Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggulirkan inovasi pembuatan solid perfume atau parfum padat, dengan menggunakan teknologi nano. Untuk mengembangkan skala indutri, BRIN berkolaborasi dengan PT Nano Herbaltama Internasional dalam bentuk kerja sama lisensi inovasi parfum padat. Kerja sama lisensi ini ditandatangani oleh R. Hendrian selaku Plt. Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi  BRIN, dan Nurwendah Novan sebagai Direktur PT Nano Herbaltama Internasional. Penandatanganan disaksikan Lindawati Wardani selaku Asisten Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, dihadiri Direktur Alih dan Sistem Audit Teknologi BRIN Edi Hilmawan, Kepala Pusat Riset Kimia Maju BRIN Yenny Meliana serta para inventor, di Gedung BJ Habibie Jakarta,  pada Kamis (1/12).

Linda menjelaskan, inovasi pembuatan parfum padat berbahan dasar minyak atsiri, lilin lebah dan lemak coklat, merupakan satu inovasi yang dihasilkan oleh Pusat Riset Kimia Maju Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material BRIN. ‘’Inovasi tersebut, menggunakan sistem emulsifikasi air dalam minyak (A/M), untuk membuat zat aktif minyak atsiri yang mudah meresap, dan nyaman digunakan pada kulit. Inovasi ini juga, menghasilkan produk parfum yang lebih praktis, tidak cepat habis, dan memiliki wangi yang lebih tahan lama dibandingkan dengan parfum cair,’’ imbuh Linda.

Parfum padat ini, tambahnya, menggunakan minyak atsiri yang dihasilkan dari ekstrak kayu cendana, bunga melati, mawar, lemon, gaharu, cedarwood, chamomile, vanilla, dll. ‘’Sebagai basis padatan,  penggunaan lemak coklat dari pengolahan coklat bubuk, kaya akan kandungan vitamin A, C, dan E. Lemak coklat,  sudah umum digunakan dalam kosmetik sebagai pelembab. Pemanfaatan lemak coklat ini dinilai baru, dan belum ada di pasaran Indonesia. Diharapkan, apabila kerja sama sudah berjalan, sertifikasi halal dari MUI, dan izin edar produk dari BPOM sudah terbit, kami sangat mendorong agar produk ini dapat masuk di E-katalog,‘’ tegasnya.

Kepala Pusat Riset Kimia Maju BRIN Yenny Meliana menerangkan, riset teknologi nano telah lama dikembangkan untuk bidang kesehatan, yaitu obat herbal dan kosmetik. ‘’Sudah lama BRIN berkolaborasi dengan PT Nano Herbaltama, dan sekarang merambah invensi pembuatan parfum padat. Diharapkan, pengembangan invensi ini memiliki nilai tambah ekonomi, dan dapat dikembangkan dalam kolaborasi riset,‘’ ucapnya.

Dia membeberkan, nanoteknologi merupakan ilmu material maju, yang mengubah partikel menjadi sangat kecil. ’’Kaitannya dengan produk parfum padat, adalah ukuran partikel yang akan memengaruhi efektivitas kinerja senyawa yang terkandung di dalamnya. Bahan baku herbal, diolah menjadi seukuran nano (10 pangkat minus sembilan), jauh lebih mudah terserap ke dalam tubuh. Efeknya lebih baik, dibandingkan tanpa teknologi nano,’’ jelasnya.   

Sementara itu Novan menggarisbawahi, bahwa PT Nano Herbaltama Internasional telah lama bekerja sama secara desk to desk dengan BRIN. ’’Kami harus terus berkembang, sekalipun perusahaan kami masih tergolong SDE (Small Dynamic Enterprise). PT Nano Herbaltama pun, memiliki misi dan visi menjalin konsep ABG (Akademic Bussines Government) yang lebih produktif, melalui kerja sama lisensi ini,‘’ tutup Novan. (iam/ed. ns)

Sumber : https://www.brin.go.id/news/110975/brin-dan-pt-nano-herbaltama-internasional-siap-kembangkan-inovasi-solid-perfume

Categories
Nanoteknologi & Material Riset & Inovasi

BRIN Siap Topang Riset dan Inovasi Barang Karet Industri Bidang Perkeretaapian

Bandung – Humas BRIN. Kesiapan Indonesia dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), khususnya pada bidang produk karet masih kurang. Hal ini karena sebagian besar produksi karet alam di Indonesia diekspor dalam bentuk lateks dan karet mentah. Pemanfaatan karet alam bisa lebih optimal jika diolah menjadi produk karet teknik. Ini akan berpengaruh kepada peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang merupakan salah satu prioritas pemerintah pada saat ini.

Badan Riset dan Inovasi Nasional melalui Pusat Riset Material Maju (PRMM) mendukung pemerintah dalam mengerek TKDN pada produk-produk karet. “Ini kolaborasi di Pusat Riset Material Maju akan concern pada membuat formula produk prototipe,” tutur Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material Ratno Nuryadi, pada penandatanganan perjanjian kerja sama antara BRIN dengan PT Agronesia, Selasa (8/11) di Kota Bandung.

Ratno menjelaskan kolaborasi kali ini sesungguhnya telah terjalin sejak beberapa tahun silam. Penandatanganan PKS kali ini mempererat sinergi yang sudah terbangun sesuai dengan tujuan BRIN sebagai hub riset dan inovasi. PRMM akan bekerja sama lebih jauh dengan PT Agronesia khususnya divisi Inkaba dalam menerapkan formulasi-formulasi riset dari PRMM di laboratorium Inkaba. “Riil pembuatan prototipenya rencana di sini,” terang Ratno.

Ia juga menyadari bahwa riset di bidang karet industri ini sejatinya memperkokoh dukungan BRIN pada program kereta cepat yang sedang dikerjakan. Banyak sekali material kereta cepat yang menggunakan karet. BRIN mampu mencurahkan dukungannya dari aspek teknologi riset dan inovasi; salah satunya teknik karet. Ratno juga berharap kerja sama ini akan melebar pada berbagai aspek lainnya. Tidak hanya kereta api melainkan bidang transportasi lain. “Bisa menjadi jembatan bagaimana hasil-hasil riset bisa dihilirkan di perusahaan di industri,” katanya.

Kepala PRNM Wahyu Bambang Widayatno mengamini pernyataan Ratno, menurut Wahyu peranan BRIN dalam memperkenalkan teknologi-teknologi karet industri amat signifikan bagi kedua belah pihak. PRNM bisa meriset dan memformulasikan beragam komponen karet seperti Conical bondedDraft Gear dan Crossing Plate. Bila perlu semua permasalahan riil di Inkaba bisa dijadikan topik riset di laboratorium. “Dengan hal tersebut dapat mempercepat pemenuhan kebutuhan industri,” katanya.

Penandatanganan kerja sama kali ini juga bentuk konkret dukungan BRIN dalam program kereta api cepat. Wahyu menyebutkan tidak hanya PRNM tetapi juga ada kolaborasi dengan Pusat Riset Teknologi Transportasi terkait program tersebut. PRNM fokus pada bagian material-material karet industri. “Satunya adalah crossing plate yang itu memang dibutuhkan untuk pengembangan kereta api cepat dan belum diproduksi secara local,” ungkapnya.

Wahyu percaya, Indonesia sebagai salah satu produsen karet terbesar di dunia mampu menghasilkan produk sendiri dengan TKDN tinggi. Pengujian formulasinya sudah ada di laboratorium dan diharapkan bisa segera diimplementasikan tahun ini. Kendati mendapati berbagai rintangan seperti kurangnya alat uji, namun kolaborasi yang terjalin dengan berbagai pihak industri memberikan semangat positif bagi riset di bidang karet industri. Ia berharap kerja sama ini bisa lebih intens dan melibatkan teknologi material lain seperti logam. “Karena di karet-karet industri ini ada beberapa aplikasi karet industri yang membutuhkan penguat logam/fiber,” serunya.

Direktur PT Agronesia (Perseroda) Mohamad Deddy Gamawan mengaku optimis, Indonesia khususnya Jawa Barat, bisa lebih optimal lagi dalam memanfaatkan sumber daya alam karet yang dimilikinya. Ia percaya kerja sama dengan BRIN adalah salah satu pengungkit penting agar industri karet di Jawa Barat bisa lebih maju. “BRIN tempat orang-orang cerdasnya di Indonesia,” tuturnya.

Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan dengan jangka waktu 2 (dua) tahun. Tahun pertama akan menghasilkan output purwarupa material Rubber untuk aplikasi pada kereta api penumpang, barang, generator. Tahun kedua menghasilkan output purwarupa rubber cinical bonded, rubber draft gear dan rubber crossing untuk aplikasi pada kereta api penumpang, barang, generator, publikasi internasional, dan draf paten. (AS/ER, ed KG)

Categories
Nanoteknologi & Material Riset & Inovasi

4 Perempuan Peneliti BRIN Dikukuhkan Sebagai Profesor Riset

SIARAN PERS

BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL

NO: 021/SP/HM/BKPUK/III/2022

4 Perempuan Peneliti BRIN Dikukuhkan Sebagai Profesor Riset

Bertambahnya Profesor Riset di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) akan memperkuat SDM riset BRIN. Pengukuhan empat Profesor Riset yang baru menjadi bukti bahwa BRIN memiliki kesinambungan kaderisasi peneliti untuk menghasilkan karya-karya penelitian berkualitas internasional.

Jakarta, 9 Maret 2022. Majelis Profesor Riset mengukuhkan empat orang profesor di lingkungan BRIN di Jakarta, Kamis (10/03). Keempat profesor riset yakni Prof. Ratih Dewanti, urutan ke-634, Prof. Ganewati Wuryandari, urutan ke-635, Prof. Widjajanti, urutan ke-636, dan Prof. Rike Yudianti, urutan ke-637.

Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko mengatakan, Gelar Profesor Riset adalah gelar tertinggi yang dicapai oleh seseorang dalam karirnya sebagai periset. “Gelar Profesor Riset tidak hanya merupakan gelar yang diberikan secara melekat, namun yang lebih daripada itu, gelar ini memberikan beban tambahan yang tidak ringan kepada yang telah dikukuhkan,” kata Handoko.

Handoko menegaskan, Profesor Riset juga memiliki tanggungjawab yang sangat besar, tidak hanya untuk dirinya sendiri namun diharapkan menjadi penghela terdepan untuk kelompok-kelompok risetnya, karena itulah tanggung jawab menjadi Profesor Riset.

Berdirinya BRIN sebagai lembaga riset merupakan bagian dari milestone perubahan besar dalam kelembagaan riset di Indonesia. Untuk mewujudkan milestone ini tentunya tidak mudah, mengingat SDM BRIN berasal dari berbagai macam entitas yang berbeda yang bergabung menjadi satu. 

“Saya yakin dengan adanya SDM dan talenta yang kita miliki, termasuk empat Profesor Riset yang baru dikukuhkan, kita dapat melakukan percepatan untuk mewujudkannya dalam waktu yang tidak terlalu lama,” tambah Handoko.

Yang terpenting dari semua itu lanjut Handoko, sesuai dengan tugas fungsi dan tujuan berdirinya, BRIN harus fokus dalam melakukan aktivitas riset, untuk memberikan yang terbaik memajukan riset dan inovasi di Indonesia. Ditambah lagi dengan bergabungnya para periset dari Kementerian/Lembaga yang dimulai dari awal tahun, menjadi modal dasar untuk membudayakan ekosistem riset dengan memberdayakan talenta-talenta riset dan inovasi ini.

Pengukuhan empat Profesor Riset yang baru, membuktikan bahwa BRIN pada khususnya memiliki kesinambungan kaderisasi peneliti untuk menghasilkan karya-karya penelitian berkualitas internasional. “Semoga hal ini bisa menjadikan semangat bagi para peneliti lainnya, agar kaderisasi kompetensi tetap terjaga dan berkesinambungan,” harap Handoko. 

Menurut Handoko, kaderisasi peneliti ini penting untuk terus menghasilkan hasil penelitian yang berkualitas untuk terus dikembangkan guna mendukung sustainability pembangunan. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang, harapannya BRIN selalu memiliki terobosan atau inovasi baru untuk membantu Indonesia melalui hasil-hasil riset yang dapat berkontribusi bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa.

Keempat profesor riset tersebut akan memaparkan orasi dibidangnya masing-masing yakni, Prof. Ratih Dewanti pakar Bidang Penginderaan Jauh menyampaikan model yang efisien dalam pengolahan data penginderaan jauh optik, yang dikontribusikan untuk menghasilkan data dan informasi dalam mendukung pemantauan mangrove. Model tersebut apabila diintegrasikan dengan perkembangan konsep mutakhir akan memberi bobot yang lebih signifikan dalam pengolahan data penginderaan jauh optik untuk mangrove.

Prof. Ganewati Wuryandari pakar Bidang Hubungan Internasional, dalam orasinya tentang Politik Luar Negeri Era Reformasinya,  ia menyampaikan perjalanan Indonesia dari awal penjajahan yang berperan aktif dalam percaturan politik internasional. Indonesia diharapkan dapat memadukan strategi normatif dan fungsional dalam menjalankan peran sebagai negara kekuatan menengah. Di samping itu, pelibatan pemangku kepentingan juga diperlukan sehingga ada legitimasi lebih kokoh untuk mendukung pelaksanaan politik luar negeri kedepannya.

Prof. Widjajanti pakar Bidang Sosiologi Gender, menyampaikan orasi yang berisi sebuah perjalanan, pembelajaran dan pengalaman. Orasi yang disampaikan mengenai perspektif sosiologi feminisme untuk menunjukkan lemahnya representasi perempuan dan upaya resistansinya. 

Prof. Rike Yudianti pakar Bidang Teknik Material,  memaparkan orasi terkait dengan pemanfaatan nanokomposit berbasis nanoselulosa dan nano karbon sebagai material fungsional. Perkembangan iptek dan potensi nanoselulosa dan nanokarbon, pengembangan nanokomposit berbasis nanoselulosa dan nano karbon, dan peluang pemanfaatan nanoselulosa dan nano karbon  di Indonesia.

Sumber : https://www.brin.go.id/news/100516/4-perempuan-peneliti-brin-dikukuhkan-sebagai-profesor-riset

Categories
Riset & Inovasi

RT LAMP, Kolaborasi Riset BRIN dan Industri

SIARAN PERS
BADAN RISET DAN INOVASI NASIONAL
NO:  010/SP/HM/BKPUK/I/2022

Metode Reverse Transcription Loop Mediated Isothermal Amplification (RT LAMP) merupakan salah satu hasil riset peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19. Metode tersebut diharapkan menambah kemampuan deteksi sehingga Covid-19 dapat diketahui lebih cepat dan membantu pengendalian penyebarannya. Hasil riset ini selain memberikan akumulasi kemampuan riset bagi Tim Perisetnya, juga menambah jumlah alat kesehatan yang dikembangkan periset Indonesia.

Jakarta, 21 Januari 2022. Riset pengembangan RT-LAMP telah dimulai sejak saat awal pandemi. BRIN mendukung sejak awal sampai mendapatkan ijin edar reguler saat ini. Kerja keras periset dan mitra industri yang dengan penuh dedikasi melakukan riset ini patut diapresiasi.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, pengalaman ini tidak hanya penting untuk pandemi sekarang, tetapi juga menjadi bekal untuk mengembangkan beragam alat deteksi lain di masa mendatang. “Termasuk nanti melengkapinya dengan metode pengambilan sampel melalui saliva (air liur), sehingga tidak harus dengan swab melalui hidung yang kurang nyaman,” ujarnya.

Kepala BRIN berkomitmen akan terus memfasilitasi para periset agar dapat mengembangkan berbagai inovasi, dan memenuhi standar regulasi yang berlaku.

Plt. Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, Mego Pinandito menegaskan, dengan diperolehnya Sertifikat Izin Edar Reguler yg berlaku lima tahun, menunjukkan capaian luar biasa. “Ini bukan Izin  Edar Darurat. Izin edar regular ini meningkatkan kepercayaan diri atas kemampuan periset. Tentunya juga atas dukungan dari berbagai pihak dan institusi terkait,” ungkapnya.

Mego berharap, setelah adanyanya lisensi dari BRIN dan diperolehnya ijin edar ini, diharapkan PT. Biosains Medika Indonesia dapat segera memproduksi dan memasarkan produk tersebut. Diharapkan juga, nantinya, dengan didaftarkan ke Katalog elektronik LKPP, akan mendukung pemasaran produk ini, khususnya pengadaan oleh instansi pemerintah.

Direktur PT Biosains Medika Indonesia, Rifan Ahmad, mengatakan, saat ini aplikasi pemeriksaan untuk Covid 19 yang banyak diketahui dan dipahami masyarakat berupa rapid tes antigen, rapid test antibodi dan real time PCR. “Aplikasi RT LAMP dianggap sebagai metode pemeriksaan yang relatif baru, baik untuk proses screening maupun untuk membantu penegakan diagnosa,” ujar Rifan.

Rifan menjelaskan, berdasarkan KMK NOMOR HK.01.07/MENKES/4642/2021, Jenis metode NAAT yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan COVID-19 meliputi, Quantitative Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (qRT-PCR) sebagai standar utama konfirmasi diagnosis COVID-19 dan Loop Mediated Isothermal Amplification (LAMP).

Kerja Sama Riset

PT Biosains Medika Indonesia, kata Rifan, merupakan perusahaan distributor PMDN yang mempunyai visi untuk memajukan sektor riset dan pengembangan industri di dalam negeri. “Salah satu yang dikerjakan oleh PT Biosains Medika Indonesia saat ini adalah akan memproduksi dan memasarkan produk QiLamp hasil kerjasama penelitian dan pengembangan dengan BRIN,” tuturnya. “Pengembangan QiLamp, sebagai produk yang menggunakan metode RT LAMP, tidak terbatas pada Covid. QiLamp memungkinkan digunakan untuk diagnosis penyakit lainnya,” tambah Rifan.

Kerja sama riset dengan BRIN, tutur Rifan, diinisiasi sejak pertengahan 2020, tak lama setelah pandemi COVID mulai berkembang di Indonesia.  BRIN berperan sebagai bagian penelitian, pengembangan, dan alih teknologi. “Pihak PT Biosains Medika Indonesia berperan sebagai pihak yang melakukan penelitian dan pengembangan, pendaftaran izin edar, merek produk, dan produksi dan komersialisasi kit tersebut. Pola kerjasamanya bersifat kemitraan dan kepemilikan kekayaan intelektual (KI) bersama menghasilkan berupa Paten No: P00202110864 dan alih teknologi melalui lisensi secara ekslusif,” papar Rifan.

Berdasarkan hasil uji sensitivitas dan spesifitas, kit QiLamp memperoleh hasil uji 100% untuk kedua hal tersebut, dibandingkan dengan metode gold standard saat ini, yaitu Realtime PCR. “Teknologi RT-LAMP secara teori menggunakan komponen sama dengan real time PCR, salah satunya menggunakan primer untuk mendeteksi kesamaan DNA, sehingga karakteristik hasilnya serupa dengan real time PCR, namun dengan metode yang lebih mudah dan ekonomis,” pungkas Rifan.

Sumber : https://www.brin.go.id/press-release/98575/rt-lamp-kolaborasi-riset-brin-dan-industri