Tangerang Selatan – Humas PPI. Pengurus Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) Kota Tangerang Selatan melakukan silaturahmi ke Universitas Pamulang 2 (Unpam Viktor), Tangerang Selatan, pada Jumat (26/05). Pertemuan rapat ini selain untuk menyambung lagi silaturahmi Himpenindo (Himpunan Peneliti Indonesia) dulu, juga mencari potensi kerja sama, serta menambah pengurus dari aktivis dosen.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Ketua PPI Tangsel, Wakil Sekretaris PPI, Anggota Sekretaris, dan Humas PPI, serta Wakil Rektor dan Humas Unpam Tangerang Selatan.
Ketua PPI Tangsel, Agus Sukarto W menyampaikan, sebelumnya tahun 2021 masih Himpenindo, sudah ada Memorandum of Understanding (MoU) antara Unpam dengan Himpenindo.
Dirinya memaparkan bahwa PPI dibentuk oleh para periset pada 21 Desember 2021 yang merupakan kelanjutan dari Himpunan Peneliti Indonesia (Himpenindo) dan Himpunan Perekayasa Indonesia (Hiperindo). “PPI menaungi 11 jabatan fungsional (jabfung), sehingga menjadi organisasi profesi dari 11 jabfung yang dikelola dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi instansi pembinanya,” ujar Agus.
Sebagai instansi pembina, BRIN mengoordinasikan 11 jabatan fungsional, yang terdiri dari Peneliti, Perekayasa, Teknisi Penelitian dan Perekayasaan, Analis Pemanfaatan Iptek, Analis Data Ilmiah, Penata Penerbitan Ilmiah, Analis Perkebunrayaan, Teknisi Perkebunrayaan, Kurator Koleksi Hayati, Pengembang Teknologi Nuklir, dan Pranata Nuklir.
Agus berharap dapat membangun kembali silaturahmi, kemudian membuat suatu aktifitas. “Kami berharap bisa bersama-sama dengan komunitas periset dan dosen dalam aktivitas organisasi profesi,” ajak Ketua PPI Tangsel.
“Termasuk memasukan unsur dosen di pengurusan, supaya aktivitasnya itu lebih terlihat maksudnya apa yang dibutuhan?,” terangnya.
“Kemudian untuk dosen-dosen sendiri, untuk dalam jangka waktu dekat ini apa yang bisa mereka kembangkan? Silakan, nanti kita pikirkan bersama. Dosen-dosen yang aktif kita ajak diskusi, lalu kita create,” jelas Periset Material Maju BRIN.
Wakil Sekretaris PPI Hanies Ambarsari mengatakan kita membuat pusat kolaborasi riset (PKR). “Jadi dana untuk PKR buat semacam FGD, atau bersama-sama mengadakan konsinyasi untuk publikasi, penyusunan proposal internasional antara periset BRIN dengan dosen-dosen. Dengan syarat ada kerja sama dulu,” ungkap Hanies.
“Fasilitas di BIRN itu bisa dimanfaatkan sebanyak-banyaknya bukan hanya segelintir orang,” tambahnya.
Agus selanjutnya menyampaikan bahwa PPI bisa untuk aktivitas bersama, sekaligus mengembangkan komunitas dosen. “Kita buat working group supaya targetnya jelas ke sana. Kemudian dalam pertahun dapat mengukur capaian seperti publikasi, paten, dan lisensi pastinya,” kata Agus.
Dalam pertemuan tersebut Wakil Rektor 4 Unpam, Dewi Anggraeni, mengatakan bahwa di setiap program studi wajib melaksanakan seminar internasional, workshop, dan sebagainya.
Warek Unpam pun berharap terkait sistem yaitu terkait sistem Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM), akreditasi lab, visiting professor, visiting lab tour, dan sebagainya. “Jadi antara PPI Tangsel dan Unpam bisa saling berkolaborasi,” pungkasnya. (hrd/ed:adl)