Lampung – Humas BRIN. Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Teknologi Pertambangan menerima kunjungan mahasiswa S3 Universitas Gadjah Mada (UGM) Jurusan Teknik Kimia, di Laboratorim Mineral Terpadu Kawasan Sains Iskandar Zulkarnain, Tanjung bintang Lampung Selatan, Selasa (17/9).
Mewakili BRIN, Yayat Iman Supriyatna selaku Manager Laboratorium Mineral Terpadu mengucapkan selamat datang kepada para mahasiswa UGM tersebut. Dalam paparannya, Yayat menjelaskan laboratorum Mineral Terpadu terdiri dari beberapa laboratorium dengan fasilitas peralatan terbaru dan terlangkap se-Sumatra. “Di laboratorium ini juga terdapat alat yang hanya ada dua di Indonesia, yang salah satunya tersedia di laboratorium ini,” ujarnya.
Yayat mengatakan saat ini BRIN memiliki banyak beasiswa, antara lain program Bantuan Riset Tugas Akhir (Barista). “Ini merupakan beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa yang sedang melakukan tugas Akhir jenjang S1-S3, syaratnya pembimbing harus dari pegawai BRIN,” ungkapnya.
Pada pertemuan tersebut, Pra Cipta Buana, selaku salah satu perwakilan mahasiswa UGM mengucapkan terima kasih dan mengatakan sangat terkesan dengan fasilitas peralatan laboratorium yang ada di BRIN Tanjung Bintang. “Fasilitas ini dapat menunjang riset yang akan kami lakukan ke depannya,” ucapnya.
“Dengan adanya kunjungan ini kami dapat lebih mengetahui Sandar Operasional Prosedur (SOP) saat pengajuan analisis sampel dan beragam peralatan Laboratorium yg tersedia disini,” lanjutnya.
Cipta pun menambahkan bahwa saat ini ia dan rekan-rekannya yang sedang melakukan studi S3 di UGM, berlatar belakang pengajar dari beberapa universitas yang ada di Indonesia, seperti Surabaya bahkan ada yang dari Papua. “Oleh karena itu, kolaborasi ke depannya kami harapkan akan dapat tercipta keberlanjutannya,” harapnya.
Di kesempatan yang sama, Widi Astuti yang merupakan salah satu profesor riset yang ada di BRIN, sekaligus salah satu tim dosen pengampu UGM pada mata kuliah Karakterisasi Mineral, menyampaikan bahwa kuliah tatap muka saat ini sengaja dilakukan di Lampung, dengan harapan mahasiswa dapat mendapatkan informasi langsung mengenai fasilitas dan proses karakterisasi mineral.
“Sehingga dapat membantu penelitian yang sedang mahasiswa lalukan saat ini, untuk menyelesaikan disertasinya,” tegasnya. (flv/ ed: adl)
Tautan: