Tangerang Selatan – Humas BRIN. Pemerintah Jepang aktif mendukung kerja sama riset antara peneliti Indonesia dan Jepang, melalui lembaga seperti Japan International Collaboration Agency (JICA) dan Japan Science and Technology (JST).
Salah satu skema pendanaan riset yang didanai dari JICA adalah program SATREPS. Program SATREPS merupakan skema kerja sama antara Pemerintah Jepang dan Indonesia, dalam bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi, serta Pengembangan Kapasitas yang mencakup empat bidang, yaitu Environment and Energy, Bioresources, Disaster Prevention dan Mitigation Infectious Diseases Control.
Riset ini berfokus pada isu-isu global seperti lingkungan, energi, sumber daya hayati, pencegahan bencana, serta pengendalian penyakit menular, dengan memberikan hibah riset selama 3-5 tahun. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) selaku focal point untuk SATREPS, menyampaikan dua usulan kegiatan hibah skema SATREPS untuk tahun anggaran Jepang 2023, yaitu dalam bidang Energy dan Bioresources.
Puspita Lisdiyanti selaku Peneliti dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN menjelaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah monumental menuju pembangunan berkelanjutan. “Kerja Sama SATREPS mencerminkan komitmen bersama Indonesia dan Jepang dalam mengembangkan pengetahuan ilmiah, serta mendorong inovasi untuk mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan,” jelasnya.
Mulai tahun ini hingga lima tahun ke depan, kegiatan SATREPS bidang Energy yang terdiri dari kolaborasi tim Jepang dan Indonesia, dipimpin oleh project leader Prof. Chiaki Ogino dari Kobe University dan akan bekerja sama dengan Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN.
Kegiatan tersebut antara lain riset dalam bidang Energy dengan tema ‘Development of Integrated Bio-circular Economy from Food and Energy Estate Waste Fraction to Biofuel and Bio-chemicals’, serta ‘Development of Sustainable Seaweed Based Functional Foods for Achieving Blue Economic Goals’ untuk bidang Bioresources.
Sebagai inisiasi, Prof. Chiaki Ogino dari Kobe University bersama Tim Jepang lainnya mengunjungi Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie Serpong. Kunjungan dilakukan untuk melihat fasilitas-fasilitas yang ada di lingkungan Pusat Riset Kimia Maju dan Pusat Riset Mikrobiologi Terapan (Laboratorium Biotek dan Laptiab).
“Target output dari kegiatan SATREPS ini akan berfokus pada pembuatan material polihidroksi alkanoat (PHA). Kita fokus meningkatkan peralatan BRIN, termasuk untuk produksi PHA yang membutuhkan peralatan hulu yang cukup besar,” kata Chiaki Ogino dari Kobe University selaku project leader SATREPS dalam kunjungannya ke Kawasan Sains dan Teknologi (KST) B.J. Habibie Serpong.
“Selain PHA juga ada polylactic acid (PLA) dan etanol yang menjadi luaran dari output 1 ini. Kita melakukan peningkatan efisiensi dan inovasi dalam industri, dengan produksi bahan-bahan ramah lingkungan,” imbuh Ogino. (hrd, mfn, wkr/ ed: adl, set)
Tautan :
https://brin.go.id/news/115599/satreps-dorong-inovasi-berkelanjutan-riset-indonesia-jepang