ISAC 2023: Riset dan Inovasi Kimia Terapan untuk Masa Depan Berkelanjutan

Tangerang Selatan – Humas BRIN. Dalam menghadapi berbagai permasalahan kompleks yang muncul akibat peningkatan jumlah populasi manusia, kimia menjadi salah satu alat dan ilmu dasar yang kuat. Pangan, obat-obatan, kesehatan, dan lingkungan merupakan beberapa aspek yang menjadi perhatian utama pemerintah Indonesia saat ini. Menyadari urgensi ini, Pusat Riset Kimia Maju โ€“ Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menjadi pionir dalam menyelenggarakan International Symposium on Applied Chemistry (ISAC) sejak tahun 2015.

ISAC menjadi wadah tahunan untuk menjembatani lembaga riset, perguruan tinggi, dan industri dalam menyajikan solusi berbasis kimia untuk permasalahan aktual. Harapannya, acara ini dapat mendorong peneliti kimia untuk terus mengembangkan ilmu peserta dan membangun kerja sama lintas sektor.

Tahun 2023, ISAC hadir dengan tema “Chemical Research and Innovation for Sustainable Future,” yang mencerminkan fokus pada potensi riset berbasis kimia di Indonesia. Acara yang berlangsung pada Rabu hingga Jumat, 6 โ€“ 8 Desember2023 ini mengundang lembaga penelitian, perguruan tinggi, dan industri untuk berpartisipasi dengan harapan dapat terjadi transfer ilmu dan kolaborasi yang lebih luas.

Ketua ISAC 2023, Sudiyarmanto dari Pusat Riset Kimia Maju BRIN, menyambut peserta secara resmi dan menyatakan kegembiraan atas penyelenggaraan acara yang simultan dengan The 5th International Conference on Chemical and Material Engineering (ICCME) 2023, yang dimotori oleh Universitas Diponegoro.

“Kami mengundang peserta untuk bergabung langsung di KST BJ Habibie di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Indonesia, atau melalui platform daring seperti Zoom dan Channel YouTube BRIN,โ€ ajak Sudiyarmanto.

Kepala Pusat Riset Kimia Maju BRIN, Yenny Meliana, mengungkapkan bahwa konferensi ini melibatkan kolaborasi dari berbagai pihak, dengan sekitar 150 pendaftaran dan 160 abstrak yang mencakup 11 tema utama. โ€œKita berharap konferensi ini dapat menghasilkan hasil positif melalui kolaborasi antar peserta,โ€ harap Yenny.

Sementara itu, Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material BRIN, Ratno Nuryadi, menyampaikan bahwa konferensi ini mengusung tema unik yang berfokus pada bagaimana  mengembangkan penelitian dan inovasi, untuk masa depan yang berkelanjutan.

โ€œDengan menyinergikan seluruh sumber daya dan pengetahuan dalam menghasilkan penelitian berturut-turut dengan menerapkan ilmu kimia,โ€ ujarnya. Menurutnya, sebagai lembaga penelitian pemerintah, BRIN berperan aktif dalam mendorong peluang pertukaran dan berbagi pengalaman, serta hasil penelitian, terutama di bidang kimia.

โ€œISAC-ICCME 2023 dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap isu-isu terkait penelitian dan inovasi di bidang kimia dan material maju, serta konferensi-konferensi yang telah diadakan sebelumnya,โ€ tandasnya.

Lebih lanjut Invited Speaker Suherman dari Universitas Diponegoro mengucapkan terima kasih kepada PRKM BRIN atas upaya dan dedikasi yang mendalam atas konferensi ini.

“Terima kasih atas kontribusi BRIN yang sangat berharga untuk memberikan pengetahuan kepada kami, serta atas kontribusi untuk mendorong semangat kerja sama dan pertukaran ide dalam bidang seperti inovasi, pengembangan, dan penelitian kimia,โ€ ucap Suherman.

Pada kesempatan yang sama, Sumbogo dari Perhimpunan Periset Indonesia (PPI) Tangerang Selatan menegaskan bahwa ISAC menjadi panggung utama untuk menggali inovasi, ide revolusioner, dan riset terkemuka dalam ilmu kimia yang berkelanjutan.

“ISAC adalah fondasi penting untuk menyatukan para ahli dan profesional dalam eksplorasi ilmu kimia yang berkelanjutan. Bukan hanya tempat pertukaran ide, tetapi juga ajang merangsang pemikiran kreatif dan meruntuhkan paradigma yang mapan. Kolaborasi ini tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga berkontribusi positif pada perjalanan kita menuju masa depan yang berkelanjutan dan inovatif,” terang Sumbogo. (hrd, mfn/ ed: adl, aps)

Tautan:

https://www.brin.go.id/news/117025/isac-2023-riset-dan-inovasi-kimia-terapan-untuk-masa-depan-berkelanjutan