Fleksibel Multilayer plastik, biasa kita temukan sebagai kemasan makanan ringan, kopi instan, dan sampo. ποΈ
Sebanyak 21 hingga 68 persen sampah plastik yang ditemukan di sungai-sungai Pulau Jawa, berasal dari kemasan fleksibel multilayer plastik. π¦
Akumulasi polusi lingkungan sebagian besar disebabkan oleh rendahnya tingkat daur ulang sampah jenis plastik tersebut. β»οΈ
Lalu, bagaimana solusinya?
Pusat Riset Teknologi Polimer BRIN telah berkontribusi dalam membangun ekosistem sustainable. Dengan mengembangkan teknologi daur ulang sampah kemasan fleksibel multilayer plastik, menjadi produk yang dapat diaplikasikan dalam bidang konstruksi, yaitu paving block.
Paving block banyak dibutuhkan dalam pembangunan jalan, taman, dan tempat parkir. Sebagai konsep konstruksi hijau, pengembangan paving block ini dapat meningkatkan daur ulang sampah kemasan, sehingga mengurangi polusi lingkungan. πΏ
Paving block dibuat melalui lima tahapan. TAHAP PERTAMA, sampah multilayer plastik dicacah, hingga ukuran kurang dari 1 mm. TAHAP KEDUA, cacahan plastik dimasukkan ke dalam mesin ekstruder, untuk dilelehkan. Lelehan plastik yang keluar dari alat ekstruder, ditampung dalam cetakan paving. TAHAP KETIGA, lelehan di dalam cetakan paving ditekan selama 30 menit. TAHAP KEEMPAT, pendinginan cetakan dengan udara bebas selama 30 sampai 60 menit. TERAKHIR, paving block dilepaskan dari cetakan. π§©
Paving block plastik yang dihasilkan memiliki spesifikasi kuat tekan sebesar 10, 2 MegaPascal dan penyerapan air sebesar 1,37 persen. Spesifikasi paving block plastik ini memenuhi syarat sifat-sifat fisika sesuai persyaratan SNI 03-0691-1996. Sebagai paving block dengan klasifikasi mutu D, untuk digunakan pada taman. πͺ΄
Video :