Tangerang Selatan – Humas BRIN. Dalam rangka kegiatan Primary Years Program (PYP), siswa kelas V Al Jabr Islamic School, Jakarta Selatan, mengadakan wawancara dengan peneliti Pusat Riset Kimia โ Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Muhammad Ghozali dan Dieni Mansur. Wawancara ini mengangkat tema “Scientific Knowledge of Trash Energy to Produce Fuels” dan berlangsung di KST BJ Habibie, Tangerang Selatan, pada Selasa (06/02).
Masalah sampah plastik di Indonesia perlu ada solusi untuk penanggulangannya. Sehingga generasi muda di sekolah ini memiliki ketertarikan pada sains pengelolaan sampah. Nantinya mereka menulis makalah tentang penelitian cara membuat bahan bakar minyak (BBM), dari bahan baku barang yang tidak terpakai atau sampah.
Muhammad Ghozali menjelaskan peran BRIN dalam pengelolaan sampah. “BRIN melakukan penelitian tentang cara menangani dan mengolah sampah, kemudian menerapkannya,” tuturnya.
“Penelitian ini meliputi berbagai aspek, seperti jenis sampah, cara penanganannya, dan bagaimana mengolahnya menjadi produk yang bermanfaat,” terang Ghozali.
Salah satu contoh produk yang bisa dihasilkan dari sampah adalah bahan bakar minyak (BBM). “Sampah jenis polimer atau plastik, seperti kantong kresek dan polystyrene foam, bisa diolah menjadi BBM,” papar Peneliti Ahli Utama BRIN.
Dieni Mansur menyampaikan, sampah dapat diolah menjadi berbagai jenis bahan bakar minyak (BBM), seperti bensin, solar, dan bahan bakar kapal.
โProses pengolahan sampah menjadi BBM dimulai dengan pemisahan fraksi-fraksi minyak, yaitu bensin, solar, dan bahan bakar kapal. Fraksi bensin digunakan untuk kendaraan bermotor bensin, fraksi solar digunakan untuk kendaraan bermotor diesel, dan fraksi bahan bakar kapal digunakan untuk kapal laut,โ jelas Dieni.
Peneliti Ahli Utama ini menambahkan bahwa pengolahan sampah menjadi BBM memiliki banyak manfaat, seperti mengurangi pencemaran lingkungan dan menciptakan energi alternatif.
Endang Nuria, guru pembimbing Al Jabr Islamic School, menjelaskan tujuan kunjungan mereka ke BRIN. “Kami datang ke sini untuk mencari data tentang pengolahan sampah menjadi minyak, terutama BBM,” ungkapnya.
“Data ini akan digunakan oleh siswa kelas 5 SD sebagai bahan untuk PYP Exhibition, sebuah proyek penelitian sebagai syarat kelulusan,” imbuhnya.
Melalui PYP Exhibition, siswa diharapkan mampu menunjukkan pemahaman mereka tentang konsep-konsep penting dalam kurikulum PYP. “Siswa diharapkan memiliki kemampuan dan pengetahuan keterampilan, mampu mengembangkan konseptual, juga menunjukkan sikap positif mereka untuk mengambil tindakan,” jelas Endang.
Kala, salah satu siswa kelas 5, mengatakan bahwa dia senang belajar tentang pengolahan sampah menjadi energi. “Saya ingin belajar bagaimana kita bisa mengubah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat,” tuturnya.
Endang Nuria berharap agar anak-anak Indonesia bisa lebih mudah untuk mendapatkan akses ke BRIN. “Semoga anak-anak didik ini bisa dengan leluasa ke BRIN untuk mencari pengetahuan,” harapnya.
“Ini udah bagus kami diizinkan untuk ke sini untuk mencari data. Semoga lebih bisa membantu kita lebih jauh lagi untuk terlibat langsung dalam eksperimen atau sejenisnya,” pesan Miss Endang.
Wawancara ini memberikan kesempatan bagi siswa Al Jabr Islamic School untuk belajar langsung dari para peneliti BRIN tentang bagaimana sampah bisa diolah menjadi energi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik dan ramah lingkungan. (hrd,mfn/ed:adl)
Tautan :