Workshop Termoelektrik BRIN Perkuat Riset Regional Asia

Tangerang Selatan – Humas BRIN. Termoelektrik merupakan pemanfaatan material untuk mengubah panas secara langsung menjadi energi. Energi yang dihasilkan dengan menggunakan metode termoelektektrik merupakan energi yang bersifat baru dan terbarukan sehingga pemanfaatannya dapat mendukung program sustainable development goals.

Sebagai upaya mendorong penguatan riset termoelektrik pada skala regional Asia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Fisika Kuantum (PRFK) menggelar Workshop e-ASIA Thermoelectrics of Low-Dimensional and Topological Materials pada Selasa-Rabu (6-7/8). 

Workshop yang digelar di Kawasan Sains Teknologi B.J. Habibie dengan tajuk material berdimensi rendah dan material topologi, bertujuan untuk menghasilkan mekanisme hantaran panas yang efisien, karena dapat mengubah panas buangan menjadi tenaga listrik yang dapat dimanfaatkan.

Pada sambutannya, Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) BRIN  Ratno Nuryadi`mengatakan bahwa workshop ini merupakan salah satu upaya nyata yang dilaksanakan oleh BRIN, dalam rangka menginisiasi dan memperkuat riset pada skala regional Asia. 

Lebih lanjut, Ratno menyatakan bahwa Indonesia sangat mendukung adanya upaya kolaborasi antar pemangku kepentingan, dalam rangka melaksanakan riset dengan tema nanomaterial pada skala nasional maupun internasional.

“Dengan adanya ‘2DTopoMatTE’ yang merupakan kolaborasi bersama yang melibatkan profesor dan peneliti dari Jepang, Thailand, dan Indonesia, diharapkan kita dapat memperkuat riset pada bidang nanomaterial, sehingga dapat menghasilkan output yang berguna bagi masa depan,” ujar Ratno.

Workshop yang digelar selama dua hari diisi oleh narasumber yang telah berhasil melaksanakan riset bertema termoelektrik pada material dimensi rendah dan material topologi. 

Mereka di antaranya adalah Fumiyiki Ishii (Kanazawa University Japan), Mikio Koyano (Japan Advanced Institute of Science and Technology), Athorn Vora-ud (Sakon Nakhon Rajabhat University, Thailand), Kunchit Singsoog (Sakon Nakhon Rajabhat University, Thailand), Ahmad R. T. Nugraha (BRIN, Indonesia), Edi Suprayoga (BRIN, Indonesia), dan Rifki Syariati (Kanazawa University). 

Selain presentasi dari beberapa narasumber, peserta workshop juga mengikuti sesi workshop eksperimental yang menampilkan alat komputasi seperti Quantum ESPRESSO, BoltzTraP2, dan OpenMX. Dengan adanya praktik penggunaan alat komputasi tersebut, para peserta diharapkan dapat mengetahui lebih spesifik struktur pita elektronik, dinamika fonon, dan sifat pengangkutan yang penting untuk mengoptimalkan efisiensi termoelektrik pada skala nano. 

Dengan kolaborasi interdisipliner dan pendekatan berbasis data di antara para pemangku kepentingan dari berbagai macam latar belakang, workshop ini juga bertujuan untuk menciptakan inovasi dalam solusi energi berkelanjutan dengan platform termoelektrik. (rm, hrd/ ed: adl)

Tautan:

https://brin.go.id/ornm/posts/kabar/lokakarya-termoelektrik-brin-perkuat-riset-regional-asia