Tangerang Selatan – Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terus mengembangkan kolaborasi riset, baik dengan mitra dalam negeri maupun luar negeri. Pada kesempatan kali ini, BRIN berkesempatan untuk melakukan diskusi mengenai kolaborasi riset dengan beberapa profesor dari Korea, yaitu Youngil Lee dari Ulsan University dan Hoeil Chung dari Hanyang University. Hal ini merupakan tindak lanjut dari Letter of Intent (LoI) yang telah ditandatangani BRIN dan University of Ulsan pada Januari 2023 lalu.
Acara dibuka oleh Yenny Meliana Kepala Pusat Riset Kimia di Gedung 720 KST B.J. Habibie Serpong pada Kamis (8/8). Ia mengatakan bahwa ini adalah pertemuan keduanya dengan Youngil Lee dari Ulsan University setelah penandatanganan Lol pada tahun lalu.
”Hari ini profesor Lee datang mewakili Ulsan University untuk kolaborasi lebih lanjut terkait teknis di bidang kimia, hal ini termasuk pengembangan material-material ke arah baterai juga analisa kimia,” ujarnya.
“Senang sekali para periset punya pengalaman lebih lanjut untuk menggali lebih jauh lagi tentang solid Nuclear Magnetic Resonance (NMR), sehingga alat yang kita punya dapat kita eksplor sehingga bisa menghasilkan publikasi yang lebih berkualitas dan lebih baik lagi,” kata Yenny.
Youngil Lee University of Ulsan menyampaikan bahwa ia sangat senang memiliki kesempatan untuk hadir di Indonesia. Oleh sebab itu ia turut membawa rekannya yaitu Hoeil Chung dari Hanyang University, agar dapat turut serta dalam membagikan pengalamannya di bidang kimia, sehingga dapat mendorong terciptanya kolaborasi riset antara BRIN dan universitas-universitas di Korea.
”Seperti kita ketahui bersama, kebanyakan baterai li-on diproduksi oleh negara Tiongkok, oleh sebab itu di Univesity of Ulsan saya melakukan riset mengenai pengembangan material elektroda untuk baterai li-ion, kelebihan dari material tersebut adalah biayanya yang lebih rendah. Semoga kita dapat bertukar pengalaman lebih lanjut mengenai kolaborasi riset dimasa depan. Saya merasakan antusias dan energi yang luar biasa telah tercipta saat kegiatan diskusi ini berlangsung. Saya berharap masing-masing instansi dapat menjalin kerjasama dan melakukan kolaborasi riset lebih lanjut,” terang Lee.
Senada dengan Lee, Hoeil Chung yang berasal dari Hanyang University juga menyampaikan bahwa ia ikut hadir di Indonesia karena ajakan dari Lee, menurutnya kesempatan ini sangat bagus karena dapat menghasilkan hasil riset yang lebih maju untuk kedua belah pihak.
”Pada saat ini begitu banyak pencemaran lingkungan yang terjadi secara global, hal itu membuat saya tertarik melakukan riset mengenai mikroplastik khususnya di air keran, air laut dan air sungai dengan menggukana raman dan Near InfraRed (NIR) spektroskopi,” ungkapnya.
“Mari kita kembangkan kolaborasi dengan pengalaman yang kita miliki, di Nahyang Univesity belum ada satupun mahasiswa dari Indonesia, Korea memiliki beasiswa penuh jadi kami mengundang pegawai BRIN untuk dapat belajar ditempat kami sehingga kesempatan kolaborasi akan semakin terbuka lebar,” pungkas Chung.
Acara tersebut kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan kunjungan ke laboratorium kimia. Turut hadir pula beberapa periset yang memiliki home base di KST B.J. Habibie BRIN. (ir, esw/ dok: rs, arf/ ed: adl)
Tautan:
https://brin.go.id/ornm/posts/kabar/brin-dan-mitra-universitas-korea-bahas-kolaborasi-bidang-kimia