Tangerang Selatan – Humas BRIN. Tanpa kita sadari, lingkungan kita banyak tercemar limbah cair yang tidak hanya mengandung logam berat, tetapi juga bakteri atau virus. Salah satu teknologi untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah teknologi plasma nanobubble.
Peneliti Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih (PRLTB) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Anto Tri Sugiarto mengatakan bahwa teknologi plasma nanobubble merupakan solusi tepat dalam menangani permasalahan limbah. Selain ramah lingkungan, teknologi ini mampu mengolah limbah menjadi sesuatu yang bernilai guna.
Inovasi plasma nanobubble berperan penting dalam melindungi lingkungan dengan memberikan solusi praktis untuk pengolahan air, pertanian berkelanjutan, dan pengendalian polusi.
Plasma nanobubble adalah gelembung-gelembung kecil berukuran nano yang dihasilkan melalui teknologi plasma. “Teknologi ini melibatkan penggunaan plasma, keadaan materi yang terdiri dari gas terionisasi, untuk menciptakan nanobubble yang memiliki sifat unik dan berbagai aplikasi potensial,” jelas Anto saat menjadi narasumber pada acara webinar EnviroTalk ke-34, Rabu (26/6).
Teknologi tersebut memiliki berbagai manfaat, terutama dalam bidang lingkungan. “Plasma nanobubble dapat digunakan untuk sterilisasi, penghilangan warna, oksidasi senyawa organik, dan peningkatan kualitas air,” tambahnya.
Anto menyebutkan bahwa teknologi yang kembangkan bersama timnya bertujuan untuk menyederhanakan proses industri. Teknologi ini telah diaplikasikan dalam berbagai bidang, seperti pengolahan air, sanitasi, energi, pertanian, dan penambangan.
“Kami sudah mengembangkan cukup banyak produk aplikasi dari riset, termasuk untuk pengolahan air, sanitasi, kesehatan, energi, pertanian, pertambangan, dan lainnya. Teknologi ini juga telah digunakan dalam berbagai industri untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses, mengurangi penggunaan bahan kimia, dan meningkatkan kualitas produk,” ujar Anto.
Ia juga menunjukkan berbagai aplikasi teknologi plasma nanobubble, seperti untuk bioremediasi, peningkatan pertumbuhan tanaman hidroponik, dan pengolahan air limbah. Di antaranya bagaimana teknologi ini dapat meningkatkan kualitas air di danau dan sungai, serta menghilangkan bau dan warna dari air limbah.
“Kami menginstalasikan teknologi ini untuk menghilangkan bau dan warna di Kali Item, sehingga air menjadi lebih bersih dan tidak berbau,” ucapnya.
Selain itu, Anto juga menjelaskan bagaimana teknologi ini digunakan di Danau Maninjau untuk mengembalikan kualitas air, serta di PDAM untuk meningkatkan efisiensi pengolahan air.
“Teknologi ini tidak hanya menawarkan solusi efektif dan efisien, tetapi juga membantu menjaga keberlanjutan lingkungan,” pungkasnya. (esw,lh/ed: adl, aps)
Tautan:
https://brin.go.id/news/119393/teknologi-plasma-nanobubble-jaga-keberlanjutan-lingkungan