Categories
Nanoteknologi & Material Riset & Inovasi

Kontribusi Riset BRIN Bidang Nanoteknologi dan Material

image alt

Tangerang Selatan-Humas BRIN. Dalam rangka meninjau fasilitas infrastruktur yang menunjang kinerja sivitas Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wakil Kepala (Waka) BRIN Amarulla Octavian melakukan kunjungan kerja ke Kawasan Sains dan Teknologi BJ Habibie, pada Kamis (14/09).

Pada pertemuan dengan Waka BRIN ini, hadir para Kepala Organisasi Riset dan Kepala Pusat Riset yang memiliki homebase di KST BJ Habibie, Direktur Penguatan dan Kemitraan Infrastruktur Riset dan Inovasi, serta Koordinator KST dari Deputi Bidang Infrastruktur Riset dan Inovasi.

Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material BRIN, Ratno Nuryadi menyampaikan sekilas kegiatan risetnya. “Di ORNM memiliki 7 Pusat Riset yaitu PR Teknologi Pertambangan, PR Teknologi Polimer, PR Metalurgi, PR Material Maju, PR Kimia Maju, PR Fisika Kuantum, serta PR Fotonik,” jelasnya.

Ratno menginformasikan ada 490 sivitas periset yang terdiri dari 31 Posdoctoral Fellows, 5 Visiting Researchers, dan 8 Pusat Kolaborasi Riset. Demikian juga yang terlibat dalam riset yaitu Mahasiswa S-1 (260 orang), S-2 (25 orang), dan S-3 (19 orang).

Beliau mengatakan ORNM juga memiliki peran yang penting dalam menyelesaikan isu-isu strategis nasional. “Kami berharap ORNM bisa menyelesaikan ketergantungan impor bahan baku industri dan komponen. Kemudian minimnya pemanfaatan SDA lokal, serta lemahnya invensi atau inovasi teknologi material, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing,” ujarnya.

Pada peta jalan kegiatan riset di ORNM untuk periode tahun 2023 hingga 2029 mencakup berbagai topik riset seperti pengembangan teknologi mineral dan turunannya. Selain itu, pengembangan material fungsional medis untuk aplikasi kesehatan medis, kemudian energi, transprotasi, dan lingkungan.

“Di tahun 2023 ORNM mempunyai dua rumah program yaitu Rumah Program Nanoteknologi dan Material Maju, dan Rumah Program Sains Fundamental Molekuler, seperti memahami fenomena alam di tingkat partikel, atom, dan molekul,” ucap Profesor Riset ini.

ORNM memiliki ratusan tema kegiatan riset dalam kegiatan rumah program. Ada beberapa tema riset yang lebih fokus pada aplikasi hilir dari riset seperti pengolahan logam tanah jarang, pengolahan turunan logam timah, material implan medis, material komposit ringan dan kuat, serta riset tentang nonoteknologi.

Selanjutnya pada kegiatan komposit ringan dan kuat, Ratno merangkan bahwa ke depannya, terutama pesawat, drone, maupun automotif, aplikasi material logam sangat diperlukan termasuk juga interiornya.

“Aplikasi di pesawat misalnya, banyak sekali berbahan dasar yang mayoritas masih impor. Di BRIN, kami mengembangkan dari sisi materialnya,” ulas Ratno.

Kemudian Rumah Program Sains Fundamental Molekuler seperti penelitian dari eksplorasi ramah lingkungan dan metalurgi, kimia molekuler dan polimer, kimia permukaan dan nanopartikel, laser dan optik, fisika teori dan fisika kuantum, serta komputasi dan modeling.

Sebagai tambahan, ORNM sekarang sudah mempunyai situs web ORNM, yakni brin.go.id/ornm, yang merupakan tautan dari brin.go.id. “Sehingga informasi rumah program maupun ke-7 PR kami sudah bisa dilihat secara terbuka, baik kelompok riset, kerja sama, dan sebagainya dapat diakses oleh publik,” terangnya.

“Selain itu, ada jendela Informasi Kesekretariatan ORNM yang sifatnya lebih internal terkait informasi-informasi ORNM yang dapat diakses oleh sivitas ORNM,” tuturnya.

Pentingnya Kontribusi Riset BRIN bagi Masyarakat

Dalam kesempatan yang sama, Waka Amarulla Octavian dalam arahannya, menginginkan BRIN ini menjadi World Class Research.

“Dengan world class research kita bisa bekerja sama mendapatkan teknologi yang lebih canggih. Hasil riset kita juga berkualitas dan diakui internasional,” harap Octavian.

Terkait Rumah Program, Octavian menginformasikan akan menata lagi sesuai level pure research, basic research, fundamental research, generic research, hingga advance research. Lalu dari lima ini, dibagi dua yaitu mana yang applied research dan mana action research.

Applied research ini dapat bersifat top-down, artinya penelitian tersebut dimulai berdasarkan kebutuhan atau permintaan dari pemerintah, industri, atau lembaga lainnya.

Kemudian action research (quick win). Ketika ada action research, BRIN harus siap turun. “Ketika ada perintah harus beraksi, seperti untuk meneliti polusi Jakarta,” sebut Purnawirawan Profesor tersebut.

“Jangan sampai kita sibuk penelitian, pemerintah maupun masyarakat butuh bantuan, kita cuek saja. Jangan sampai kita keliru dalam menempatkan prioritas,” tegasnya lagi.

Lebih lanjut Octavian meminta OR maupun PR, harus siap melaksanakan persoalan bangsa. “Harus tunjukkan kontribusi guna meyakinkan masyarakat bahwa kita betul-betul bermanfaat bagi negara,” kata perwira TNI-AL.

“Kita sebagai kelompok cendekiawan, kelompok ilmuwan, harus punya menu yang tepat yang sederhana untuk menjelaskan kepada masyarakat.  Buat analoginya, kita butuhkan periset yang cerdik,” pesannya.

Menurutnya, BRIN dapat berperan pada berbagai aspek kehidupan. Mulai dari ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, teknologi, tumbuhan, makanan, seni, dan sebagainya. 

Oleh karena itu Octavian mengajak untuk sekarang keluarkan produk hasil riset BRIN. “Kita harus punya produk-produk unggulan. Produk unggulan atau teknologi-teknologi perlu kita blow up secara ekspres,” pungkasnya. (hrd/ ed: adl)

Sumber:

https://brin.go.id/ornm/posts/kabar/kontribusi-riset-brin-bidang-nanoteknologi-dan-material

Categories
Nanoteknologi & Material Riset & Inovasi

BRIN dan Kyushu University Institute for Asian and Ocean Studies Jajaki Kolaborasi Riset

Tangerang Selatan – Humas BRIN. Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan kolaborasi riset, Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjajaki potensi kerja sama dengan Kyushu University for Asian and Ocean Studies (Q-AOS) Jepang

Kepala ORNM BRIN, Ratno Nuryadi menyambut baik kunjugan dari Kyushu University yang terdiri dari Vice President of Kyushu University, Shuji Shimizu, Q-AOS Fumihiko Yokota, serta beberapa profesor dan mahasiswa pasca sarjana dari Kyushu University.

“Badan Riset dan Inovasi Nasional terus proaktif meluaskan kolaborasi riset dengan berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri, termasuk dengan perguruan tinggi,” kata Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) BRIN, Ratno Nuryadi, pada Jumat (01/09) di Gedung Manajemen KST BJ Habibie.

Pada pertemuan tersebut Ratno menjelaskan struktur organisasi BRIN, khususnya Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material kepada delegasi Kyushu University Jepang. “BRIN menyediakan open platform di mana seluruh infrastruktur termasuk alat pengujian BRIN terbuka untuk umum, termasuk untuk peneliti asing,” ujar Prof Riset BRIN.

Sementara delegasi dari Q-AOS Jepang Fumihiko Yokota memaparkan profil Kyushu University khususnya Q-AOS. “Kami melakukan banyak kegiatan riset di Asia dan Oceania dalam bidang daur ulang sumber daya alam, energi berkelanjutan, urban, obat dan kesehatan, migrasi kebencanaan dan budaya. Kemudian sumber daya mineral, lingkungan dan polusi perkotaan,” paparnya.

“Kami berharap BRIN bisa mengikuti berbagai program untuk kolaborasi, termasuk peluang studi lanjut di program pasca sarjana dan postdoctoral,” imbuhnya.

Ratno menginformasikan beberapa riset kolaborasi antara BRIN dengan Kyushu University, sudah diawali dengan kerja sama antara periset BRIN dengan profesor dari Kyushu University melalui skema JSPS (Japanese Society for Promotion for Science), JICA (Japan International Cooperation Agency), SATREPS (Science and Technology Research Partnership for Sustainable Development), dan lain-lain.

Ratno pun menyampaikan, beberapa periset BRIN sedang melakukan kegiatan postdoc di Kyushu University. “Ke depannya diharapkan kolaborasi antara Kyushu University dan BRIN untuk semua bidang ilmu,” ucapnya.

Dalam agenda yang sama, Anggoro Tri Mursito selaku Kepala Pusat Riset Teknologi Pertambangan BRIN, menyampaikan bahwa pertemuan dengan Kyushu University ini merupakan kesempatan yang baik, untuk menyepakati dalam memperbarui perjanjian kerja sama sebelumnya. Yakni antara Kyushu University dan LIPI menjadi kerja sama riset Kyushu University dengan BRIN dalam bidang teknologi pertambangan, mineral, geologi, dan kebencanaan.

“Kami berharap agar bisa membangun kerja sama lagi, kemudian menindaklanjuti dalam berbagai program seperti webinar bersama dan kolaborasi riset, hingga proposal bersama,”jelasnya sambil mengantar rombongan Kyushu University ke sejumlah fasilitas laboratorium KST BJ Habibie. (hrd/ ed: adl)

Sumber:

https://www.brin.go.id/news/114808/brin-dan-kyushu-university-institute-for-asian-and-ocean-studies-jajaki-kolaborasi-riset

Categories
Nanoteknologi & Material Riset & Inovasi

Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material BRIN Kini Miliki Situs Web Resmi

image alt

Gambar Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material BRIN Kini Miliki Situs Web Resmi

Tangerang Selatan – Humas BRIN. Keberadaan situs web Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material-Badan Riset dan Inovasi Nasional (ORNM-BRIN) sangatlah penting sebagai wadah informasi yang dapat diakses oleh semua pihak, baik internal maupun eksternal BRIN.

Kepala ORNM BRIN, Ratno Nuryadi mengucapkan rasa syukurnya karena pada akhirnya mimpi sivitas ORNM untuk mempunyai situs web telah terwujud. Kini, ORNM telah mempunyai website resmi dengan tautan https://brin.go.id/ornm.

Ratno menyatakan bahwa teman-teman dari Tim Website ORNM telah bergerak cepat mengisi konten. “Ketika fasilitas website ini disediakan oleh pusdatin, tim langsung bergerak untuk bisa segera menghadirkan website ORNM ini,” ungkapnya.

“Mudah-mudahan ini (brin.go.id/ornm) bisa menjadi sumber informasi bagi kita untuk mengenalkan ke dunia luar maupun untuk internal. Karena ini berguna buat kita,” harap profesor riset BRIN. 

Ratno juga meminta partisipasi dari seluruh pusat riset (PR) ORNM. “Untuk nantinya mengisi, memperbarui info, kemudian memberikan masukan, sehingga homepage ini step by step akan semakin baik kualitasnya,” imbuhnya. 

Salah satu anggota Tim Website ORNM, M. Yusrul Hanna memberikan sebuah gambaran singkat tentang fitur dan informasi apa saja yang ada di situs web ORNM tersebut. 

“Pada website ORNM memberikan informasi yang up-to-date untuk masing-masing PR, antara lain topik penelitian, lowongan research assistant (RA), lowongan pasca doktoral (postdoc), maupun informasi-informasi perihal hasil riset yang berhasil dipublikasikan oleh para periset ORNM,” sebutnya.

Lalu pada laman https://brin.go.id/ornm, tersedia beranda, informasi perihal PR, informasi berita terbaru, agenda, maupun pengumuman.

“Dari semua fitur, setiap minggu data-data langsung kita update, karena kita mengerjakan secepat mungkin,” terang Yusrul.

Dari menu fasilitas terdapat submenu laboratorium dan pendanaan. Submenu laboratorium berisi informasi seperti alat maupun gambaran singkat di bagian laboratorium. “Pihak luar dapat dengan mudah mengetahui laboratorium dan alat-alat yang umumnya digunakan oleh para periset ORNM-BRIN,” lanjutnya.

Kemudian untuk submenu pendanaan berisi tentang pendanaan, baik pendanaan internal maupun eksternal BRIN. “Ke depannya, informasi pendanaan riset dari luar negeri pun akan dimasukkan ke dalam submenu tersebut, agar diketahui oleh periset BRIN maupun pihak luar BRIN,” kata Yusrul.

Pada situs web ORNM ini pun menyediakan menu lowongan yang berisi tentang informasi-informasi tentang lowongan asisten riset, peneliti pasca doktoral, maupun peneliti tamu yang dikelola oleh Direktorat Manajemen Talenta BRIN. 

Ditemui humas pada kesempatan berbeda, Ketua Tim Website ORNM, Sasfan Arman Wella berharap adanya website ORNM ini dapat bermanfaat bagi masyarakat. “Maka segala hasil riset dan inovasi, kesempatan kolaborasi, peluang pendanaan, dan sebagainya, dapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakat luas, baik dalam dan luar negeri,” jelasnya. (hrd/ ed: adl)

Sumber:

https://brin.go.id/ornm/posts/kabar/organisasi-riset-nanoteknologi-dan-material-brin-kini-miliki-situs-web-resmi

Categories
Nanoteknologi & Material Riset & Inovasi

Semarak Festival 17 Agustus 2023 ORNM BRIN

image alt

Gambar Semarak Festival 17 Agustus 2023 ORNM BRIN

Tangerang Selatan-Humas BRIN. Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material Badan Riset dan Inovasi Nasional (ORNM-BRIN) menggelar acara Festival 17 Agustus di Gedung Manajemen Kawasan Sains dan Teknologi (KST) BJ Habibie, Kamis (24/08). Hal ini sebagai puncak rangkaian kegiatan peringatan HUT ke-78 RI yang bertemakan Semarak Dirgahayu Indonesia.

Kepala Pusat Riset Fotonik, Isnaeni menyampaikan acara Festival 17 Agustus ORNM dihadiri para Kepala Pusat Riset, para periset, sekretaris pimpinan, sekretariat,  serta humas di lingkungan ORNM. “Senang sekali kita bisa lagi merayakan HUT ke-78 RI tahun ini di ORNM,” ujar Is kerap disapa.

Is mengatakan kegiatan ini merupakan tahun ke-2 ORNM membuat acara HUT RI.

“Semoga bisa berlanjut ke depannya dengan kemeriahan 17-an. Dengan kemeriahan 17-an ORNM menambah semangat kita untuk tetap beriset,” harapnya.

Ketua panitia Festival 17 Agustus ORNM, Mohammad Syahadi dalam laporannya mengucapkan terima kasih kepada sivitas ORNM yang telah berkontribusi dan berpartisipasi dalam memeriahkan acara lomba festival 17-an di ORNM, yang berlangsung pada 1-24 Agustus 2023.

“Terima kasih kepada rekan-rekan panitia atas kerja kerasnya, semangat dan kolaborasinya, sehingga sekian banyak lomba bisa di-organize sampai hari ini pun bisa terlaksana,” ucapnya.

“Terima kasih atas support-nya baik langsung maupun tidak langsung, secara material-inmaterial, sehingga selama hampir satu bulan dapat berlangsung secara meriah tanpa kendala apa pun,” ujar Hadi.

Pada penyelenggaraan di tahun ke-2 ini total diikuti oleh 8 kontingen, yang berasal dari 7 pusat riset dan 1 organisasi riset yaitu fotonik, fisika kuantum, material maju, kimia maju, polimer, metalurgi, pertambangan, serta organisasi riset nanoteknologi dan material.

“8 kontingen (7 PR dan 1 OR) bersusah payah berkompetisi demi menjadi juara,” jelasnya.

Dalam lomba 17 Agustus ORNM mempertandingkan  14 cabang antara lain: masak seblak, makan krupuk, balap karung, tarik tambang, futsal, bola voli, dan catur.

Kemudian pertandingan gaple, bulutangkis, tenis meja, fotografi, makan eskrim, pantun, serta menghias tumpeng.

“Kami tidak bisa membalas apa pun atas partisipasi dari bapak ibu semuanya. Saya hanya bisa mendoakan yang terbaik yang telah berpartisipasi, mendukung dan memeriahkan,” ungkap Ketua Panitia.

“Semoga selalu sehat, banyak rezeki, berkah, serta dilancarkan dalam melaksanakan tugas kedinasannya, serta dimudahkan KKM dan SKP-nya,” tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala ORNM, Ratno Nuryadi menyampaikan terima kasih atas usaha yang luar biasa kepada PR Fotonik menjadi panitia. Tahun sebelumnya PR Teknologi Polimer menjadi tuan rumah dan PR Fotonik menjadi pemenang, sehingga tahun ini mendapat kesempatan penghargaan menjadi panitia.

“Apresiasi yang besar atas kerja keras panitia dan juga semangat bapak ibu untuk meramaikan dan menyemarakan peringatan HUT RI ke-78 di sela-sela kesibukan kita melakukan riset dan inovasi di lab masing-masing,” ujar Prof Ratno.

Menurutnya, dalam rangka mengingat makna kemerdekaan RI bahwa dahulu para pejuang merebut kemerdekaan adalah kita mempunyai kewajiban untuk mengisi kemerdekaan. Salah satu bagaimana mengisi kemerdekaan adalah dengan melaksanakan tugas dan kewajiban kita. 

“Karena kita di BRIN melakukan riset dan inovasi maka aktifitas kita adalah riset dan inovasi. Itulah sebenarnya bagaimana kita untuk mengisi kemerdekaan,” urainya.

“Mudah-mudahan dengan suasana semangat kita memperingati kemerdekaan RI-78 sekaligus lebih menyelami lagi proses riset di tempat masing-masing, sehingga bisa meningkatkan ekosistem riset dan inovasi,” harap Kepala ORNM-BRIN.

Hasil lengkap pemenang lomba 17-an ORNM 2023:

  • Masak Seblak:  1. Tim Polimer, 2. Tim ORNM
  •         Makan Kerupuk: Metalurgi (Putra), Polimer (Putri)
  • Balap Karung: Metalurgi (Putra), Metalurgi (Putri)
  • Tarik Tambang: Tim Fisika Kuantum (Putra), Tim Fotonik (Putri)
  • Futsal: 1. Tim Kimia Maju, 2. Tim Metalurgi
  • Bola Voli: 1. Tim Metalurgi, 2. Tim Kimia Maju
  • Catur: 1. Kimia Maju, 2. Fisika Kuantum
  • Gaple: 1. Polimer, 2. Metalurgi
  • Bulutangkis: 1. Metalurgi, 2. Fotonik
  • Tenis Meja: 1. Materail Maju, 2. Fotonik
  • Fotografi: Fotonik (Kategori Kreatifitas), Pertambangan (Kategori                Human Interest), Fisika Kuantum (Katergori Sosmed)
  • Pantun: Metalurgi
  • Makan Ice Cream: Material Maju
  • Menghias Tumpeng: 1. Fotonik, 2. Tim ORNM

Juara umum festival lomba 17-an ORNM 2023 adalah PR Metalurgi

(hrd/ed:adl)

Sumber:

https://brin.go.id/ornm/posts/kabar/semarak-festival-17-agustus-2023-ornm-brin

Categories
Nanoteknologi & Material Riset & Inovasi

Kepala ORNM Raih Peringkat Istimewa pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional Angkatan LVI

Jakarta – Humas BRIN.Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Rato Nuryadi meraih Prestasi Istimewa dengan terpilih sebagai peringkat pertama dalam Pelatihak Kepemimpinan Nasional (PKN) Angkatan LVI tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN-RI), Jakarta, Rabu (09/08). Pelatihan ini berlangsung mulai 27 Februari hingga 9 Agustus 2023.

Ratno mengatakan, prestasi ini tidak hanya merupakan penghargaan individu baginya, tetapi juga mencerminkan semangat dan dedikasi tim BRIN, dalam mengembangkan riset dan inovasi dalam negeri.

“PKN Angkatan LVI tahun 2023 memberikan pelajaran berharga tentang adaptasi dan inovasi dalam pembelajaran di tengah tantangan global. Diharapkan bahwa langkah-langkah positif ini akan terus berlanjut dan memberikan inspirasi bagi lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan lainnya untuk terus berkembang di masa yang akan datang,” ujarnya.

Pada pelatihan tersebut, ungkap Ratno, peserta terlibat dalam serangkaian sesi pembelajaran yang mencakup berbagai aspek, meliputi kepemimpinan, manajemen, dan kolaborasi. Pada Angkatan LVI tahun 2023, PKN merupakan angkatan pertama yang menerapkan metode pembelajaran berbasis blended learning, sebuah pendekatan yang menggabungkan sesi klasikal (offline) dan daring (online), yang diselenggarakan oleh LAN-RI.

Metode blended learning ini menurut Ratno, memungkinkan para peserta untuk berinteraksi secara langsung dalam sesi klasikal di lokasi yang telah disiapkan, namun juga memberikan fleksibilitas untuk mengikuti sebagian materi secara daring. Ini merupakan terobosan penting yang memungkinkan peserta untuk tetap mendapatkan pengalaman berharga dari sesi tatap muka.

Selain itu,  peserta memiliki kesempatan untuk belajar dari berbagai pemimpin dan pakar industri, serta berkolaborasi dengan sesama peserta dari berbagai  latar belakang profesi dan daerah. Dalam suasana yang penuh semangat, peserta berhasil menyelesaikan berbagai tantangan dan proyek kolaboratif yang dirancang untuk mengasah keterampilan kepemimpinannya.

Selain Ratno, peserta dari BRIN yakni Iman Hidayat, Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan (ORHL), Yopi, Deputi Bidang Riset dan Inovasi Daerah (RIDA), serta Ratno Nuryadi Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM). Ketiga perwakilan BRIN tersebut berhasil menunjukkan dedikasi dan komitmen, dalam mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka.

Sebagai peserta yang meraih penghargaan prestasi dalam pelatihan, dalam Proyek Perubahannya Ratno mengusung tema ‘Akselerasi Kolaborasi Riset Material melalui CO-IMP@CT untuk Meraih Keunggulan Industri’.

Peran Proyek Perubahan BRIN

Dalam kesempatan terpisah, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, mentor dari ketiga perwakilan BRIN, menjabarkan bahwa proyek perubahan dari BRIN ini, semuanya memiliki keunikan tersendiri.

“Ketiganya bertujuan untuk mempercepat proses yang riil di unit kerjanya masing-masing. Baik dari Deputi Riset dan Inovasi Daerah, Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material, serta Organisasi Hayati dan Lingkungan,” jelasnya.

BRIN sebagai executing agency melayani program riset nasional, mencoba untuk membuat kebijakan berbasis sains. “Untuk Deputi RIDA, pada kasus BRIDA di Provinsi Bali, bisa membuat resep generik untuk diterapkan di daerah lain. Hanya fokusnya dibedakan sesuai kemampuan daerahnya. Konsepnya cukup bisa diterima sehingga bisa menjadi Perda,” tuturnya.

Handoko melanjutkan untuk Kepala ORNM, yaitu bagaimana melakukan transfer teknologi berbasis kolaborasi dengan mitra, untuk keunggulan industri material dari pertambangan. “Dalam berkolaborasi, tentu harus punya modal, ORNM BRIN bisa mengambil peran penting. Bagaimana berkolaborasi, mitra bisa masuk dengan skema seperti program kolaborasi riset dan infrastruktur terbuka,” terang Handoko.

Kemudian untuk proyek perubahan Kepala ORHL, Handoko menjelaskan tugas BRIN dengan model bisnis yang berbeda. “Kita mempunyai keuntungan modal awal sudah ada, yakni kekayaan alam. Jadi bagaimana organisasi secara saintifik, melalui delegasi RI, bisa bernegosiasi mendukung kebijakan di forum global,” ujarnya sebagai alumni LAN.

Sementara Coach Suseno dari LAN RI menyatakan apresiasinya kepada ketiga peserta PKN dari BRIN. “Luar biasa ketiga peserta dari BRIN ini. Tantangannya hanya harus fokus. Tiga-tiganya memiliki benang merah yang bagus. Semangat untuk para Eselon 1 ini untuk bertugas membuat BRIN berjaya,” pesannya. (esw, ls, adl/ed:pur)

Sumber :

Web BRIN :

https://www.brin.go.id/news/114278/kepala-ornm-raih-peringkat-istimewa-pada-pelatihan-kepemimpinan-nasional-angkatan-lvi

Categories
Nanoteknologi & Material Riset & Inovasi

BRIN Dukung Akselerasi Kolaborasi Riset Material untuk Keunggulan Industri

Jakarta – Humas BRIN. Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM), Ratno Nuryadi menjelaskan proyek perubahan dengan judul Akselerasi Kolaborasi Riset Material melalui Co-Impact untuk Meraih Keunggulan Industri. Proyek perubahan ini menjadi salah satu prasyarat dalam mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan LVI Tahun 2023. Hal ini disampaikan Ratno pada pameran proyek perubahan dan Seminar Nasional Policy Brief Lembaga Administrasi Negara yang diselenggatakan di Graha Makarti Bhakti, ASN Corporate University pada Senin (07/08).

Ratno menjelaskan, latar belakang penyusunan proyek perubahannya berawal dari kebijakan pemerintah yang melarang ekspor bahan mentah, seperti hasil pertambangan. Selain itu, pada isu aktual yang berkembang, yaitu minimnya hasil riset material yang dimanfaatkan oleh industri dan masyarakat, sehingga diperlukan penguasaan teknologi yang tepat. 

“Hingga kini masalah industri tidak kunjung terselesaikan, baik dalam hal ketergantungan impor bahan baku, pengolaan sumber daya alam, dan lemahnya inovasi teknologi material,” terangnya.

Ratno menjabarkan fokus proyek perubahannya berdasarkan isu yang berkembang, maka pada proyek perubahan ini kami fokus pada dua hal. Pertama meningkatkan kualitas SDM periset. Kedua memaksimalkan hasil riset di bidang material yang dapat dimanfaatkan oleh industri dan komunitas.

“Aplikasi material berbasis sangat banyak manfaatnya, khususnya jika disentuh dengan nanoteknologi misalnya diaplikasikan di bidang penerbangan, energi, tekstil, pangan, kesehatan, lingkungan, pertanian, dan bidang-bidang yang lain. Semangat untuk mendukung visi pemerintah dalam mendorong kemajuan industri melalui riset material yang inovatif, ” sebutnya.

Dalam proyek perubahan ini, Ratno bersama timnya menyampaikan aksi yang dibagi menjadi tiga jangka waktu. Pertama, aksi jangka pendek yakni antara 25 Mei – 31 Juli 2023 akan menyusun tata kelola manajemen kolaborasi riset material, sehingga mempunyai keluaran riset yang dimanfaatkan industri dan komunitas. Kedua, jangka menengah (Agustus-Desember 2023), melakukan implementasi dan advokasi tata kelola tata kelola, yang disusun untuk menghasilkan riset material yang berdampak untuk industri dan masyarakat melalui kolaborasi stakeholder. 

“Terakhir jangka panjang dari Januari hingga Desember 2024, optimalisasi implementasi dan monitoring-evaluasi tata kelola, sehingga terbentuk ekosistem riset dan inovasi yang kuat dan berdampak nasional dan global,” ungkapnya.

Ratno menegaskan manfaat dari proyek perubahan ini sangat banyak, baik bagi periset, ORNM – BRIN, industri, kementerian/lembaga, pemda, serta global yakni perguruan tinggi dan lembaga riset. “Manfaat bagi periset bisa memperluas akses jejaring dan menjalin kerja sama dengan stakeholder, organisasi sebagai katalisator untuk membangun kolaborasi, bagi dunia industri nanti bisa meningkatkan daya saing dan kemandirian, serta global membuka peluang kolaborasi dan meningkatkan kontribusi ilmiah,” katanya. 

Lebih lanjut Ratno mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk memahami dan mengimplementasikan konsep-konsep kepemimpinan modern, dalam menghadapi dinamika industri dan masyarakat yang semakin kompleks. “Salah satu puncak dari pelatihan ini adalah proyek perubahan dimana peserta diminta merancang inisiatif konkret untuk mengakselerasi perkembangan sektor tertentu, dengan mengaplikasikan konsep akselerasi kolaborasi riset material melalui Co-Impact, ” pungkas Ratno 

Turut hadir sebagai perserta PKN Tingkat I dari BRIN, yakni Deputi Riset dan Inovasi Daerah, Yopi, dengan proyek perubahan Kolaborasi BRIN-PEMDA dalam Pemajuan IPTEK Mendukung Kebijakan Pembangunan Daerah Berkelanjutan melalui KOMPAK, serta Kepala Organisasi Riset Hayati dan Lingkungan, Iman Hidayat, dengan judul Akselerasi Lembaga Riset-Private Sector Partnership dalam Riset Hayati dan Lingkungan melalui IMPRINT.

Bersamaan dengan itu, sebagai peserta pameran proyek perubahan tersebut, Organisasi Riset Nano Teknologi dan Material (ORNM) BRIN menampilkan produk implan tulang traumatik, implan tulang panggul dan lutut, serta sensor pendeteksi beban kendaraan. (esw, adl/ed : pur)

Sumber :

https://brin.go.id/news/114204/brin-dukung-akselerasi-kolaborasi-riset-material-untuk-keunggulan-industri

Categories
Nanoteknologi & Material Riset & Inovasi

BRIN Ajak Shizuoka University Jepang Bangun Kolaborasi Riset

Tangerang Selatan – Humas BRIN. Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material Badan Riset dan Inovasi Nasional (ORNM BRIN) mengajak Shizuoka University Jepang, untuk melakukan visitasi riset ke Kawasan Sains dan Teknologi BJ Habibie, Tangerang Selatan, Banten, pada Sabtu (29/07). Hal itu dalam rangka membangun kolaborasi antara lembaga penelitian dengan perguruan tinggi.

Kepala ORNM, Ratno Nuryadi menyambut kunjungan dari Shizuoka University Jepang yang terdiri dari Wakil Presiden Shizuoka University (Aoki Toru), Direktur Research Institute of Electronics, Shizuoka University (Kimura Masakazu), dan Peneliti Research Institute of Electronics (Kase Hiroki). “Perguruan tinggi memiliki peran penting dalam dunia riset, untuk mengembangkan sains dan teknologi. Selain mencetak lulusan akademik, hasil riset dan inovasi yang dihasilkan oleh perguruan tinggi, diharapkan mampu menjawab persoalan yang ada di masyarakat,” katanya.

Ratno menyampaikan bahwa berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2021, BRIN merupakan integrasi dari lima LPNK (LIPI, BATAN, BPPT, LAPAN) dan Kemenristek serta unit penelitian di Kementerian. Selain itu, ada skema kolaborasi dan pendanaan yang ada di BRIN. “Dengan banyaknya alumni Shizuoka University di BRIN yang memiliki riset beragam, diharapkan bisa membangun kolaborasi antara BRIN dan Shizuoka University,” ucapnya.

Ratno juga menjelaskan BRIN telah membangun beberapa kolaborasi di lembaga riset dan universitas luar negeri, seperti kerja sama riset, visiting researcher, program postdoctoral, dan program Degree by Research (DBR). Dia mengatakan bahwa dalam program DBR belum ada legalitas nota kesepahaman (MoU) dengan universitas di Jepang. “Jika bisa membangun kolaborasi yang bermanfaat antara Shizuoka University dan BRIN, merupakan suatu kesempatan yang sangat baik,” terangnya.

Sementara itu, Kimura Masakazu mengatakan kendala yang dihadapi oleh Shizuoka University saat ini, adalah penurunan jumlah mahasiswa di Shizuoka tiap tahunnya. Bukan hanya di Shizuoka University tapi juga universitas lain di Prefektur Shizuoka. “Wilayah Shizuoka yang dekat dengan kota besar Nagoya dan Tokyo, sehingga banyak calon mahasiswa yang memilih untuk berkuliah di universitas di Nagoya dan Tokyo. Selain itu menurunnya angka kelahiran di Jepang beberapa dekade ini,” terang Direktur Research Institute of Electronics, Shizuoka University.

Senada dengan Kepala ORNM – BRIN, Aoki Toru, Wakil Presiden Shizuoka mengatakan bahwa terbuka dalam bentuk MoU antara BRIN dan Shizuoka University untuk memayungi kerja sama yang lebih luas. Acara ini turut dihadiri oleh para peneliti dari Pusat Riset (PR) di BRIN di KST BJ Habibie yang merupakan alumni Shizuoka university yaitu Himma Firdaus (Teknologi Pengujian dan Standar); Eka Rakhman Priandana, Yusuf Margowadi, dan Bralin Dwiratna (PR Konversi dan Konservasi Energi); Lia Aprilia (PR Fotonik); Anis Kristiani dan Joni Prasetyo (PR Kimia Maju); serta Sjaikhurrizal El Muttaqien (PR Vaksin dan Obat).

Pada kesempatan tersebut, menurut Anis dari PR Kimia Maju, kolaborasi ini akan memudahkan peneliti BRIN untuk mendapatkan pendanaan riset eksternal yang lebih besar. Senada dengan hal itu, Sjaikhurrizal dari PR Vaksin dan Obat juga mengatakan dengan adanya MoU tersebut, akan memudahkan proses postdoctoral peneliti BRIN ke Jepang, khususnya Shizuoka University. (hrd,lia/ed: adl,jml)

https://brin.go.id/news/113852/brin-ajak-shizuoka-university-jepang-bangun-kolaborasi-riset

Categories
Nanoteknologi & Material Riset & Inovasi

Periset BRIN Bagikan Kisah Sukses Program Degree by Research

Tangerang Selatan-Humas BRIN. Dalam membangun ekosistem riset dan inovasi hingga di tahun-tahun mendatang, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendukung peningkatan kompetensi sumber daya manusia periset dan non periset. Adalah program Degree by Research (DBR) yang telah berhasil diluncurkan untuk mencetak program magister dan doktor.

Fajar Nurjaman, periset pada Pusat Riset Teknologi Pertambangan – Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material BRIN, membagikan pengalaman suksesnya sebagai penerima manfaat DBR tahun 2019, melalui serial webinar ORNAMAT #31 pada Selasa (25/7) dengan tema ‘Exploring Your Potency: Meningkatkan Karir Riset Melalui Degree By Research BRIN S2/S3′. 

Fajar menerangkan bahwa program DBR adalah program beasiswa studi S2/S3 tanpa meninggalkan tugas kedinasan, yang dapat di tempuh pada berbagai univesitas di dalam dan luar negeri, yang memiliki MoU dengan BRIN. Penerima DBR terbuka untuk umum, baik ASN maupun non ASN. Untuk jenjang S2 lama waktu studi 4 (empat) semester, dan dapat diperpanjang 1 (satu) semester, sedangkan untuk S3 lama waktu studi 6 (enam) semester, dapat diperpanjang 2 (dua) semester.

Peserta program DBR akan mendapatkan hak uang pendaftaran ujian tes masuk, uang pangkal dan uang kuliah tunggal (UKT), serta uang bantuan riset (S2 sebesar Rp 6 juta dan S3 sebesar Rp 9 juta). Sedangkan kewajiban peserta DBR adalah menyelesaikan studi dengan tepat waktu dan mengikuti monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh BRIN.

Peneliti Ahli Madya dengan kepakaran bidang ekstraksi metalurgi tersebut sendiri telah menyelesaikan program DBR S3 di Universitas Indonesia dengan topik disertasi ‘Pengaruh Basisitas dalam Proses Reduksi Selektif Bijih Nikel Laterit (Limonit dan Saprolit)’, dengan nilai 4.00.

Ia membagikan beberapa kiat-kiat sukses menyelesaikan program DBR. Menurutnya, ada enam poin yang harus diperhatikan untuk sukses menyelesaikan program DBR dengan baik, yaitu kepakaran, co-promotor (BRIN), topik dan road map riset, universitas dan promotor, pendanaan riset, serta publikasi.

Fajar menjelaskan, calon peserta DBR harus mengidentifikasi kepakaran dan passion risetnya. “Fokus pada riset yang sedang dikerjakan. Gali potensi untuk mencari kebaruan dari pengembangan riset tersebut. Bagi periset pemula, lakukan riset pendahuluan dengan menggunakan dana riset internal maupun eksternal,” sarannya.

Kriteria co-promotor yang tepat, adalah yang in-line dengan kepakaran. Memiliki track record kegiatan riset dan publikasi yang baik. “Manfaatkan keahlian co-promotor anda untuk membantu anda,” ucap Fajar.

Kemudian peserta DBR wajib melakukan diskusi mendalam dengan co-promotor terkait topik riset yang akan/telah dipilih. “Sebaiknya yang mengandung unsur kebaruan (novelty),” tegasnya.

Lebih lanjut, peserta DBR harus mengenali kampus/universitas yang menjadi tujuannya dan prodi yang sesuai dengan kepakaran. Lengkapi informasi-informasi administratif sebagai syarat pendukung. Kualifikasi promotor juga harus menjadi perhatian, apakah memiliki gelar profesor, track record publikasi, komunikasi yang baik (good chemistry) serta road map riset yang jelas.

Sebagai calon peserta DBR, juga harus rajin memantau jadwal pembukaan program, syarat – syarat dan sumber  pendanaan. Untuk publikasi hasil penelitian, umumnya univesitas mengijinkan mahasiswa DBR BRIN untuk menggunakan double afiliasi  (kampus dan BRIN). 

“Sedangkan untuk publikasi internasional, perhatikan scope jurnal yang dituju, jangan takut ditolak, karena umumnya penolakan disertai dengan masukan dari reviewer. Manfaatkan fasilitas Publication Support (Turnitin dan Grammarly) yang disediakan BRIN atau kampus,” tutur Fajar.

Pada pertemuan yang sama, Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) BRIN, Ratno Nuryadi, mengungkapkan bahwa dengan mengikuti program DBR, periset ASN dan non ASN di ORNM akan mampu meningkatkan kualitas riset dan inovasi bidang ilmiah dan teknologi.

Ratno menjabarkan bahwa ORNM dalam pencapaian tujuan akan menempuh beberapa tahap. “Pada tahun 2023 dengan target awal yaitu meningkatkan kompetensi periset dengan pengembangan SDM melalui program studi S2 dan S3. Diharapkan dengan meningkatnya kompetensi periset, maka pada tahun 2025 akan terbangun kepercayaan diri periset dan lebih mudah untuk bermobilitas, serta dapat mewujudkan kinerja periset  seperti reputasi, ekosistem dan inovasi  periset pada tahun 2027,” urai Ratno.

Ratno berharap dapat memperkuat sektor riset dan inovasi di Indonesia dengan mendukung pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas di bidang ilmiah dan teknologi. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengetahuan lebih mendalam tentang bidang studi tertentu dan berkontribusi pada penemuan pengetahuan baru yang dapat berdampak positif bagi kemajuan bangsa.

Acara webinar ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah ASN dan SDM BRIN dari periset maupun non periset di ORNM dengan kualifikasi pendidikan S2 dan S3, yang sejalan dengan peningkatan kompetensinya dalam melaksanakan penelitian, pengembangan dan pengkajian ilmu pengetahuan dan teknologi. (jp, ls/ ed: adl, aps)

Sumber :

Artikel di web BRIN :

https://www.brin.go.id/news/113761/periset-brin-bagikan-kisah-sukses-program-degree-by-research

Youtube BRIN Indonesia ORNAMAT #31 :

https://www.youtube.com/watch?v=Xu7sc0yfngs

Categories
Nanoteknologi & Material Riset & Inovasi

Program Degree by Research Dukung Sivitas BRIN Lanjutkan Studi di Universitas

Tangerang Selatan – Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah meluncurkan program Degree by Research (DBR). DBR merupakan program peningkatan kompetensi sivitas BRIN, melalui pendidikan formal jenjang S2 dan S3 yang berbasis kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap) ilmu pengetahuan dan teknologi, tanpa meninggalkan tugas kedinasan.

Febrianti Susana Rosa dari Direktorat Manajemen Talenta BRIN mengatakan, program DBR BRIN bertujuan menciptakan talenta unggul di bidang riset dan inovasi, meningkatkan kapasitas talenta riset dan inovasi, kolaborasi dan publikasi bersama.

“Selain itu, DBR bertujuan meningkatkan kegiatan litbangjirap dengan perguruan tinggi dalam negeri dan luar negeri, jumlah proporsi SDM tingkat pendidikan program Magister dan Doktor, indeks kompetitif SDM global, dan kebutuhan pengembangan kompetensi SDM,” jelasnya dalam Webinar Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNAMAT) seri ke-31, bertema “Exploring Your Potency: Meningkatkan Karir Riset melalui Degree by Research BRIN S2/S3”, Selasa (25/07).

Pada program DBR ini, jelas Febrianti, peserta diberikan biaya pendidikan berupa uang kuliah tunggal dan dana bantuan riset selama masa perkuliahan dengan syarat yang telah ditetapkan BRIN.

“Biaya pendidikan yang diberikan program DBR yakni uang kuliah tunggal jenjang master (S2) empat semester dan dapat diperpanjang satu semester. Sementara untuk jenjang doktor (S3) selama enam semester dan perpanjangan dua semeter. Perpanjangan ini dilakukan dengan catatan melihat hasil monev yang dilakukan oleh tim,” jelasnya.

“BRIN juga memberikan bantuan riset kepada seluruh peserta DBR, dengan syarat sudah menyelesaikan mata kuliah proposal riset tanpa harus diseleksi, dengan melampirkan transkip nilai. Nilai bantuan ini sebesar Rp6 juta untuk S2 dan S3 sebesar Rp9 juta,” imbuh Febrianti.

Dikatakannya, BRIN saat ini memiliki lima mitra universitas luar negeri dan 13 universitas dalam negeri dengan status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH), yakni setiap universitas memiliki hak otonom untuk menyusun program DBR sendiri. Untuk 18 universitas ini sudah dilakukan perjanjian kerja sama dengan BRIN.

Persyaratan

Persyaratan peserta DBR dijabarkan Febrianti, yaitu PNS dan non ASN/SDM lainnya, yang sudah melakukan kolaborasi dengan periset BRIN dan wajib mengikuti penelitian di BRIN. Lulus seleksi perguruan tinggi S2/S3, rekomendasi Kepala Unit Kerja, persetujuan proposal riset dimana wajib disetujui dan ditandatanggani Kepala Pusat Riset maupun pihak promotor kampus dan co-promotor BRIN, serta mendaftar melalui https://byresearch.brin.go.id/.

Selain peserta DBR, pembimbing pendamping juga harus memenuhi persyaratan. Di antaranya kualifikasi S3, berasal dari kelompok riset BRIN yang sebaiknya satu pusat riset dengan peserta sehingga memudahkan komunikasi, memiliki kesesuaian bidang dengan peserta, menjamin keberlangsungan kegiatan riset baik dari sisi pembiayaan maupun dari risetnya, persetujuan proposal riset, memiliki publikasi internasional dan Scopus dengan H-index minimal 3 serta mendapatkan persetujuan dari pembimbing utama.

“Co-promotor  wajib memiliki syarat Scopus dengan H-index minimal 3 karena untuk output program DBR ini lebih tinggi dari pada yang reguler. Diharapkan co-promotor dapat membimbing bagaimana menyusun strategi ataupun proposal/jurnal riset untuk peserta DBR,” jelasnya.

“Untuk peserta DBR dari SDM manajemen, co-promotornya boleh dua, salah satunya boleh H-indexnya 2. Mungkin tidak sama persis kepakarannya tetapi masih dalam lingkup yang sama,” ujar Febrianti.

Peserta juga harus menyiapkan dokumen persyaratan pendaftaran diantaranya KTP, dokumen bukti kelulusan (LOA), surat pengantar dari Kepala Unit Kerja, surat rekomendasi dari Kepala Unit Kerja, surat pernyataan kesediaan menjadi pembimbing utama (promotor), surat pernyataan kesediaan menjadi pembimbing pendamping (co-promotor), surat pernyataan kesediaan menyelesaikan studi tepat waktu, meng-uploadproposal riset, form isian biodata, form isian biodata pembimbing utama dan pendamping serta ijazah dan transkip nilai.

DBR memiliki jadwal pelaksanaan yang dibagi menjadi dua gelombang (batch). Batch pertama dilaksanakan pada semester ganjil yakni dari tanggal 2 Januari hingga 15 Juli, untuk pendaftaran di aplikasi dan pengumuman hasil seleksi pada minggu ke 4 Juli. Sementara untuk batch kedua dilaksanakan pendaftaran melalui aplikasi pada tanggal 16 juli sampai 15 Desember dan pengumuman hasil seleksi pada minggu keempat Desember.

“Untuk saat ini kami sudah berusaha untuk mengsinkronkan jadwal dengan pihak kampus. Kami menyarankan bapak/ibu yang berminat dapat mendaftar di gelombang awal sehingga pengumumannya lebih awal dan tidak ada kendala untuk memperoleh pendanaan,” kata Febrianti.

Dalam kesempatan ini, Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) BRIN, Ratno Nuryadi menyatakan, program DBR dapat memberikan pencerahan bagi periset, bagaimana melanjutkan studi lebih baik, khususnya program S2 dan S3.

“Sebagai periset harus mempunyai peran dan kontribusi kepada institusi, di antaranya untuk menghasilkan invensi di bidang masing-masing. Kemudian meningkatkan kualitas dan keunggulan institusi sehingga tercapai apa yang menjadi tujuan strategis institusi,” katanya.

Ratno berharap secara nasional periset dapat berkolaborasi, sehingga dapat membantu menjawab permasalahan yang ada di masyarakat, meningkatkan kemandirian bangsa, dan daya saing secara nasional. Serta berperan dalam komunitas periset berupa kontribusi ilmiah dan pengembangan iptek. (esw, ls/ed: adl, tnt)

Sumber:

Artikel di web BRIN :

https://www.brin.go.id/news/113762/program-degree-by-research-dukung-sivitas-brin-lanjutkan-studi-di-universitas

Youtube BRIN Indonesia Webinar ORNAMAT #31 : https://www.youtube.com/watch?v=Xu7sc0yf

Categories
Nanoteknologi & Material Riset & Inovasi

Bersiap Hilirisasi, BRIN Jajaki Kolaborasi Uji Klinis Implan Gigi dengan RSPAD

Jakarta – Humas BRIN. Kebutuhan implan gigi di Indonesia cukup besar. Namun, selama ini Indonesia masih mengimpor implan gigi dari luar negeri, seperti Eropa dan Korea Selatan. Dana yang dikeluarkan Indonesia sendiri untuk mendapatkan produk implan gigi sekitar 75 miliar rupiah.

Periset Pusat Riset Material Maju – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), I Nyoman Jujur telah mengembangkan implan gigi titanium. Sejak 2019, dirinya bersama PT Pudak dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), mengembangkan karakterisasi biokompatibilitas material, kebaruan desain dan teknologi produksi, teknologi surface treatment, dan uji kinerja prototipe. 

Tahapan riset yang sudah dilalui oleh Nyoman adalah hingga pra klinis tahap dua. Untuk uji toksisitas dan publikasi, sudah dilakukan oleh Nyoman bersama tim dokter gigi dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Padjajaran. 

Pada tahun 2022, riset implan gigi mendapatkan pendanaan pengujian produk inovasi kesehatan BRIN untuk uji klinis. Sebagai salah satu riset prioritas, diharapkan pada tahun 2024 implan gigi telah selesai uji klinis dan terbit ijin edarnya untuk produksi.

Menindaklanjuti riset tersebut hingga hilirisasi, Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material – Badan Riset dan Inovasi Nasional (ORNM BRIN) mengadakan pertemuan inisiasi di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), untuk melaksanakan diskusi kerja sama dalam bidang implan gigi, pada Jumat (21/07) di Ruang Rapat Dirbang dan Riset Gatot Subroto.

Pertemuan yang disambut oleh Dirbang dan Riset RSPAD tersebut, dihadiri oleh Kepala ORNM, para peneliti Pusat Riset Material Maju, Humas, serta Biro Hukum dan Kerja Sama BRIN, Kadep Gilut RSPAD, Kabag Litbang dan Riset Dirbang dan Riset RSPAD, serta tim dokter Depgilut RSPAD.

Kepala ORNM – BRIN, Ratno Nuryadi mengatakan riset implan terkait manusia, agar dapat diaplikasikan dengan melakukan uji klinis. “Dari komunikasi yang sudah berjalan dan mencapai fase uji klinis, kami berharap bisa berkolaborasi dengan RSPAD,” harap Ratno.

Lebih lanjut Ratno mengungkap pada awal tahun ini hingga tahun 2024, pihaknya juga mendapat mandat dari pimpinan BRIN agar beberapa tema besar diharapkan dapat segera selesai dan bahkan sampai hilirisasi diaplikasikan. Dirinya pun mengharapkan penelitian implan gigi dalam proses uji klinis dapat bekerja sama dengan RSPAD, kemudian nantinya bisa sampai produksi massal.

“Semoga kegiatan ini (kolaborasi) bisa berjalan lancar, dan ke depannya bisa memberikan manfaat untuk bangsa Indonesia yang membutuhkan. Nantinya secara bertahap, step by step bisa memproduksi dan bagi yang membutuhkan dapat menggunakannya,” pesan Ratno.

Ratno menambahkan, Kepala BRIN sendiri menyampaikan bahwa kolaborasi dengan stakeholder eksternal memang sudah menjadi sesuatu yang tidak mungkin dihindarkan. “Dari sisi kami membutuhkan kolaborasi dengan banyak pihak, baik dari kalangan universitas maupun industri, baik di dalam dan juga luar negeri. Saat ini kami memiliki kerja sama riset industri dengan PT Pudak Scientific yang memproduksi. Teknologi implan gigi menggunakan ikatan permukaan titanium dengan gigi, dengan kekasaran tertentu agar sel-sel mudah tumbuh,” jelas Ratno.

Dirbang dan Riset RSPAD, Yenny Purnama mengapresiasi kunjungan BRIN ke RSPAD untuk bekerja sama. “Kami sangat berharap adanya kolaborasi dan komunikasi yang intens, serta dapat saling membantu untuk produk nasional,” ujarnya.

Brigjen Yenny dan tim dokter sebagai peneliti memberikan masukan terkait kode etik, tahapan uji klinis, dan bagaimana prosedur asuransi pasien implan gigi. 

“Pada dasarnya kami mendukung terkait uji klinis, dengan harapan masukan kami dapat dipertimbangkan, seperti kode etiknya. Karena kegiatan ini membawa nama baik RSPAD dan BRIN. Semoga bermanfaat untuk negara Indonesia,” pungkasnya. (hrd, adl, ed: aps)

Sumber artikel di web BRIN :

https://brin.go.id/news/113505/bersiap-hilirisasi-brin-jajaki-kolaborasi-uji-klinis-implan-gigi-dengan-rspad