Tangerang Selatan – Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengembangkan aplikasi bahan smart magnetic yang digunakan sebagai pigmen cat anti radar, untuk mendukung alat utama sistem senjata (alutsista).
Peneliti Pusat Riset Material Maju (PRMM) BRIN Wisnu Ari Adi mengatakan, cat anti radar adalah sebuah teknologi yang mampu mengacaukan pendeteksian atau pantauan radar terhadap sebuah obyek, yang lazim digunakan pada sistem pertahanan dan keamanan. Peralatan militer umumnya banyak menggunakan logam seperti besi dan aluminium, sehingga material smart magnetic ini sangat cocok diaplikasikan.
Dalam paparannya di hadapan peserta Susjemen Litbang Pertahanan Tingkat Muda Angkatan XXII Tahun 2023, Kementerian Pertahanan RI, yang berkunjung ke Kawasan Sains dan Teknologi B.J Habibie, Kamis, (20/7), Wisnu mengungkapkan, cadangan material smart magnetic tersedia melimpah di bumi nusantara. Namun masih diperlukan sebagian komponen impor untuk memproduksi cat anti radar.
Proyek yang sudah memasuki tahap skala industri ini, bekerja sama dengan dengan berbagai stakeholder, seperti akademisi (universitas), Kementerian Pertahanan, Kementerian Perindustrian, PT Pindad, dan PT Sigma Paint.
Diuraikan Wisnu, cat anti radar telah melewati berbagai pengujian, baik prototipe skala laboratorium, uji radar obyek di lapangan, prototipe skala pilot, uji radar dengan kapal di dermaga Kolinlamil, uji fungsi kapal bergerak, uji fungsi kapal siluman, dan uji fungsi obyek siluman.
“Pengujian juga dilakukan dengan sasaran prototipe kendaraan tempur dan obyek-obyek siluman lainnya, dengan hasil sasaran tidak terlihat pada sistem radar,” terangnya.
BRIN dengan Kementerian Pertahanan juga telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Riset dan Inovasi serta Pemanfaatan dalam Mendukung Pertahanan Negara.
“Kita berharap, riset cat anti radar yang telah memasuki skala industri ini, dapat berkontribusi dalam sistem pertahanan keamanan negara,” harapnya. (jp/ed: adl, tnt)
Sumber artikel di web BRIN :