Tangerang Selatan – Humas BRIN. Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar forum presentasi ilmiah riset dan inovasi ORNAMAT seri ke-50 (Golden Series) pada Selasa (2/7).
ORNAMAT yang digelar dalam rangkaian Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-29 ini menandai pencapaian penting bagi BRIN, dalam komitmennya mendukung perkembangan riset dan inovasi di Indonesia. Webinar ini telah menjadi wadah bagi para periset, mahasiswa, akademisi, dan praktisi, baik dari dalam maupun luar BRIN.
Kepala ORNM BRIN, Ratno Nuryadi, dalam pengantarnya menekankan pentingnya acara ini. “Webinar Golden Series bukan sekadar ajang berbagi pengetahuan, tetapi juga wadah untuk memperluas jaringan kolaborasi dan mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, turut memberikan apresiasi atas konsistensi penyelenggaraan acara ini dalam mempersiapkan periset muda. “Riset bukan hanya tentang inovasi, tapi juga tentang mendidik generasi muda menjadi talenta unggul yang mampu bersaing di kancah global,” ujarnya.
Handoko berharap bahwa melalui webinar ini, publik dapat lebih mengetahui apa yang dilakukan oleh para peneliti dan berkontribusi pada masyarakat, bangsa, dan negara.
Iis Sopyan, Visiting Researcher ORNM BRIN, dalam presentasinya yang bertema “Empowering BRIN Researchers”, menyoroti pentingnya publikasi ilmiah. “Publikasi bukan hanya kewajiban moral, tetapi juga alat untuk mengukur validitas riset dan meningkatkan daya saing di tingkat internasional,” jelasnya.
Ia menjabarkan bahwa membangun budaya riset yang kuat membutuhkan komitmen dari semua pihak, mulai dari pimpinan lembaga, peneliti, hingga mahasiswa.
Sementara itu, Syarif Junaidi, Visiting Researcher ORNM dari University of Sharjah UAE, berbagi pengalaman 20 tahun risetnya di luar negeri. Menurutnya, tidak penting alasan mengapa kita melakukan riset di dalam atau luar negeri, yang terpenting adalah apa yang bisa dimanfaatkan dari pengalaman kita.
“Jalan menjadi akademisi dan periset memang sepi dan panjang, tapi inilah era ‘publish or perish’. Tanpa publikasi, kita akan terlupakan,” pesannya. (esw,arf/ ed:hrd,adl)
Tayangan di YouTube BRIN Indonesia : https://bit.ly/ORNAMAT50
Tautan:
