Tangerang Selatan – Humas BRIN. Technology University of Petronas Malaysia mengajak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi dalam pengolahan konsentrat Logam Tanah Jarang (LTJ) karbonat. Kesepakatan ini diresmikan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama “Research on The Development of Processing Technology of Rare Earth Elements Carbonate for Non Radioactive Rare Earth Oxide”, di Kawasan Sains dan Teknologi B.J. Habibie, Tangerang Selatan, pada Selasa (19/11).
“Kami bersyukur Petronas Malaysia mengapresiasi hasil riset BRIN dan mengajak kerja sama dalam pengolahan konsentrat LTJ karbonat yang mereka miliki,” kata Kepala Pusat Riset Teknologi Pertambangan – BRIN, Anggoro Tri Mursito.
Indonesia membuktikan keunggulannya dalam penelitian LTJ yang telah dirintis sejak tahun 1990-an. Langkah besar terjadi pada tahun 2015 ketika Konsorsium LTJ Indonesia dibentuk, mengukuhkan posisi Indonesia dalam penguasaan teknologi strategis ini.
Kecanggihan teknologi Indonesia terlihat dari kemampuannya mengolah monasit, limbah pengolahan timah, menjadi konsentrat REOH dan RE karbonat. Pencapaian terbesar adalah keberhasilan menghasilkan elemen LTJ individual seperti La, Ce, Nd, dan Pr dengan tingkat kemurnian di atas 90%.
Prestasi ini tidak hanya menjadi kebanggaan di laboratorium. Para peneliti Indonesia telah berhasil mengaplikasikan LTJ dalam berbagai sektor vital, mencakup industri pertahanan, kesehatan, dan pengembangan material mutakhir. Kolaborasi dengan Petronas Malaysia ini diharapkan membuka peluang kerja sama penambangan LTJ di Malaysia.
“Kerja sama ini merupakan bentuk pengakuan internasional atas kemampuan teknologi BRIN dalam pengolahan LTJ,” pungkas Anggoro. (hrd/ ed: adl)
Tautan: