Dorong Inovasi, BRIN dan ISIS Perkuat Kolaborasi Penggunaan Fasilitas Riset Canggih Inggris

Oxfordshire โ€“ Humas BRIN. Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) membuka babak baru dalam kolaborasi riset internasional. Ratno Nuryadi, Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), memimpin delegasi ke Rutherford Appleton Laboratory (RAL), Oxfordshire, Inggris, Kamis (21/11).

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara BRIN dan ISIS Neutron and Muon Source.

ISIS Neutron and Muon Source didirikan pada tahun 1984 di Laboratorium Rutherford Appleton milik Dewan Fasilitas Sains dan Teknologi, Kampus Sains dan Inovasi Harwell di Oxfordshire, Inggris.

Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong inovasi di bidang nanoteknologi dan material canggih. โ€œKolaborasi riset antara BRIN dan ISIS menjadi kunci untuk mendorong inovasi berbasis ilmu pengetahuan mendalam, mempercepat pengembangan material canggih, serta memperkuat ekosistem riset global demi manfaat bersama,โ€ ujar Ratno.

Tim BRIN yang berkunjung terdiri dari Ratno Nuryadi, Danu Sucipto dari Biro Hukum dan Kerja Sama, Muhammad Rifai selaku Kepala Pusat Riset (PR) Teknologi Akselerator, serta Indri Badria Adilina, peneliti PR Kimia yang telah lama menggunakan fasilitas ISIS untuk riset katalisis.

Selama kunjungan, delegasi BRIN berkesempatan untuk melihat langsung fasilitas canggih di ISIS dan berdiskusi dengan para ilmuwan kelas dunia. Selain itu, mereka juga mengunjungi universitas-universitas terkemuka di Inggris untuk memperluas jaringan kerja sama.

Muhammad Rifai mengungkapkan bahwa kunjungan ini memberikan inspirasi besar bagi pengembangan kapasitas periset dan infrastruktur teknologi akselerator di Indonesia. “Kolaborasi ini memperkuat upaya kami dalam membangun fondasi inovasi riset yang berdampak luas bagi bangsa,” ungkapnya.

Sebelum mengunjungi RAL, delegasi BRIN menghadiri perayaan 40 tahun ISIS di Royal Society pada 20 November. Agenda kunjungan dilanjutkan dengan mengunjungi beberapa universitas di Inggris pada 22 November.

Kunjungan ini difasilitasi pendanaan UK International Science Partnership untuk mendukung penggunaan fasilitas ISIS oleh peneliti Indonesia.

Indri Badria Adilina, yang mengkoordinasikan kunjungan ini, melihat peluang besar untuk mengembangkan hubungan antara ORNM dan ISIS, serta fasilitas lain di kompleks RAL. Kerja sama ini diharapkan membuka lebih banyak kesempatan bagi peneliti Indonesia untuk mengakses fasilitas riset kelas dunia. (hrd/ ed: adl)