Tangerang Selatan – Humas BRIN. Sebagai institusi riset pemerintah di Indonesia, nama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bergaung juga ke negeri seberang. Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI), Malaysia, pada Senin dan Selasa (13-14/02), mendatangi KST BJ Habibie BRIN Serpong untuk menjajaki peluang kerja sama riset dengan BRIN, khususnya Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) serta Organisasi Riset Energi dan Manufaktur (OREM).
Direktur Manajemen Talenta – Kedeputian Sumber Daya Manajemen Iptek (SDMI) BRIN, Arthur Ario Lelono, yang turut hadir pada acara tersebut, mengatakan bahwa BRIN mempunyai program-program yang selaras dengan UPSI. “BRIN membuka selebar-lebarnya kerja sama khususnya dengan kampus negeri ataupun swasta baik di dalam maupun dari luar negeri, periset atau penggiat riset dari komunitas dan industri, untuk mensinergikan kegiatan riset di Indonesia, sekaligus membangun SDM,” ungkapnya.
Salah satu kerja sama yang paling potensial menurutnya adalah peningkatan kompetensi periset. “Tentunya kami di Kedeputian SDMI BRIN, mempunyai tugas ataupun kewajiban yang sama dengan teman-teman dari perguruan tinggi, bagaimana menyiapkan SDM unggul,” tegas Arthur.
Kolaborasi peningkatan kompetensi periset BRIN dan UPSI antara lain melalui program mobilitas periset dan post doctoral, yang sejalan dengan program manajemen talenta BRIN. Oleh karena itu, pada agenda kali ini, UPSI dan BRIN merealisasikan penandatanganan Letter of Intent (LoI).
Deputy Vice Chancellor Research & Innovation UPSI, Suriani Abu Bakar, menyampaikan bahwa BRIN dipandang sebagai lembaga riset yang prestisius. “UPSI memberikan kesempatan kepada periset-periset dari Indonesia termasuk BRIN untuk berkolaborasi membangun komunitas periset dan peningkatan SDM yang relevan,” jelasnya.
Sementara Kepala ORNM BRIN, Ratno Nuryadi menyatakan keinginannya agar kerja sama antara BRIN dan UPSI bisa berjalan. “Kerja sama ini akan segera diwujudkan dengan komunikasi yang lebih intens, dan diharapkan pada awal Maret 2023 sudah bisa terealisasi,” ujarnya.
Selama dua hari, tim UPSI berkesempatan untuk mengunjungi fasilitas laboratorium di KST BJ Habibie dan bediskusi dengan kelompok riset di Pusat Riset Teknologi Polimer, Pusat Riset Fotonik, Pusat Riset Material Maju, Pusat Riset Metalurgi, serta Pusat Riset Konversi dan Konservasi Energi.
Dari diskusi yang berlangsung antara BRIN dengan UPSI, dicapai kesepakatan awal yang akan ditindaklanjuti, yakni untuk kegiatan riset dengan topik Graphene-based Conductive Ink, Microplastic, Biopolymer, dan Sensor.
Sebagai informasi, universitas yang baru saja merayakan 100 tahun berdirinya ini, adalah salah satu universitas negeri terkemuka di Malaysia. Kampus ini menawarkan 100 program sarjana, pascasarjana, doktoral dan jenjang spesial. UPSI masuk dalam daftar universitas terbaik di Malaysia. Universitas ini memiliki beberapa fakultas di antaranya bahasa, seni dan musik, ilmu kognitif dan pengembangan manusia, sains dan teknologi, teknologi informasi dan komunikasi, bisnis dan ekonomi, ilmu olahraga, serta ilmu sosial dan humaniora. (jp/ ed: adl)