Tangerang Selatan – Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kolaborasi riset global. Salah satu strateginya adalah dengan mendorong SDM periset untuk bersekolah tinggi hingga pascadoktoral di universitas luar negeri, yang memiliki kerja sama dengan BRIN.
Pada acara hari kedua BRIN-Victoria Scientific Forum, Rabu (22/02), perwakilan dari manajemen dan periset BRIN serta perwakilan universitas dari negara bagian (state) Victoria Australia, yakni RMIT University, Swinburne University of Technology, dan The University of Melbourne, membahas riset energi, engineering, manufaktur, nanoteknologi, serta antariksa.
Direktur Manajemen Talenta BRIN, Arthur Ario Lelono menyampaikan bahwa BRIN melakukan strategi eksplorasi untuk menggaet negara bagian Victoria yang memiliki beberapa kampus. “Kita coba targetkan. Contoh kemarin dari Monash University serta Deakin University. Biasanya kita dengan kampus satu per satu, sekarang melakukan strategi menggaet pemerintah Victoria State untuk support beberapa kampus,” ungkapnya.
“Pada dasarnya, rencana kita untuk mengeksplorasi, tetapi tidak hanya mencari mahasiswa S2-S3, tetapi lebih banyak cenderung kolaborasi riset jangka panjang,” imbuh Arthur.
Menurutnya, kelima kampus di Victoria, yakni RMIT University, Swinburne University of Technology, The University of Melbourne, Deakin University, dan Monash University, memiliki keunggulan keilmuan masing-masing.
“Saat ini di antara yang lima universitas, baru dimulai Swinburne University of Technology, ada delapan mahasiswa BRIN yang sudah kita kirim ke sana dan sudah beberapa yang publikasi. Swinburne University of Technology sekarang menyiapkan pembaharuan MoU dengan BRIN. Termasuk ditambah empat kampus ini,” ulas Arthur.
Dalam kesempatan tersebut, hadir Koordinator Rumah Program ORNM, Agus Sukarto Wismogroho, mewakili Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) BRIN. Ia menyampaikan bahwa acara ini bisa menjadi kolaborasi antara BRIN, terutama di ORNM dengan negara bagian Victoria untuk bekerja sama terkait bidang ilmiah. “Kerja sama terkait scientific bisa melalui sekolah dengan pengiriman peneliti-peneliti baru yang belum S2-S3 untuk bersekolah ke sana, serta joint research,” ujar Agus.
Dirinya menjelaskan untuk anggaran dapat diperoleh melalui program seperti DBR dari Direktorat Manajemen Talenta BRIN. “Siapa pun baik ASN maupun non ASN dari kelompok riset atau pun mahasiswa bisa mendaftar. Bagi peminat dapat bersekolah di Victoria State dengan satu pembimbing dari sini (Indonesia) dan satu pembimbing dari sana (Victoria State) hingga selesai,” kata periset dari Pusat Riset Material Maju ini.
“Tema-temanya berkaitan dengan kebutuhan periset di Indonesia (ORNM), seperti bidang material terkait solar sel, atau simulasi, dan sebagainya tinggal disesuaikan dengan yang di sana (Victoria State),” ucapnya.
Dalam acara yang sama, salah satu peserta dari dari Pusat Riset Fotonik, Jalu Ahmad Prakosa mengungkapkan bahwa forum ini sangat menarik karena mempertemukan para periset BRIN dengan para ahli dan profesor dari universitas di Victoria.
“Saya ingin mencari supervisor untuk melanjutkan program S3 saya, yaitu di negara Australia, karena kualitas pendidikannya bagus, untuk melanjutkan karier saya, untuk meningkatkan kolaborasi internasional, yaitu Australia dengan BRIN,” terang Jalu.
Baginya, kegiatan ini sangat baik dalam membantu link and match antara periset dan profesor yang sesuai. “Kalau kita sendiri sebagai periset cari info di website kemudian kirim e-mail itu lebih sulit direspon. Tetapi di atas payung institusi BRIN ini, bisa mempermudah serta bisa langsung saling berkomunikasi dengan para profesor dari Universitas Victoria di Australia,” lanjut Koordinator Kelompok Riset Kontrol dan Pengukuran Presisi.
“Semoga di tahun selanjutnya, terus diperkuat sehingga critical mass dari para periset BRIN bisa meningkat, dengan lebih banyak yang doktoral sehinga capaian BRIN akan semakin meningkat dan kolaborasi internasional semakin kuat ke depannya,” pungkasnya. (hrd/ed:adl)