Tangerang Selatan–Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ditetapkan menjadi satu-satunya lembaga riset yang ada di Indonesia, sehingga BRIN memiliki andil yang besar untuk memberikan kontribusi dalam berbagai bidang penelitian. Demi menunjang hal tersebut, BRIN terus berupaya meningkatkan kapasitas diri, baik dari segi Sumber Daya Manusia maupun sarana dan prasarana.
Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) adalah salah satu Organisasi Riset (OR) yang dipercaya untuk dapat meng-upgrade diri, dengan didatangkannya alat penelitian baru berupa Transmission Electron Microscopy (TEM) Talos F200X. Alat ini adalah alat yang cukup langka keberadaannya di Indonesia dan tak hanya itu alat tersebut memiliki fitur terlengkap di kelasnya untuk material klasifikasi di Indonesia.
Kepala ORNM, Ratno Nuryadi mengatakan bahwa ORNM sudah berjalan selama dua tahun dan telah tiba saatnya untuk mengenalkan alat baru yang telah ada di BRIN sejak tahun 2022 ini, kepada para pihak yang membutuhkan alat dalam pembukaan Webinar ORNAMAT series 46 melalui daring, Rabu (24/04).
”Terdapat tiga alat yang akan kami kenalkan, yaitu Scanning Electron Microscope (SEM), Field Emission Scanning Electron Microscopes (FESEM) dan Energy Dispersive X-ray Spectroscopy (EDS), alat-alat tersebut belum lama terinstal di Laboratorium Material Maju, KST BJ Habibie Serpong. Semoga dengan adanya sharing dari narasumber dan diskusi dalam werbinar ini, akan semakin banyak yang mengetahui alat-alat tersebut baik dari dalam maupun luar BRIN. Saya berharap akan ada banyak penelitian yang memakai alat-alat tersebut di kemudian hari,” terang Ratno.
Fadli Rohman dari Kelompok Riset Baterai, Pusat Riset Material Maju BRIN menyampaikan paparan dengan topik ”Karakterisasi Material dengan Menggunakan Multi Teknik di TEM Talos F200X BRIN”. Ia menjelaskan teknik-teknik menarik apa saja yang terdapat pada Talos F200X seperti Teknik Electron Energy Loss Spectroscopy (EELS), Energy Filtered Transmission Electron Microscopy (EFTEM) dan 3D Tomography.
Talos F200X tidak hanya dapat digunakan untuk powder sampel, akan tetapi juga dapat digunakan untuk bulk sampel, dengan demikian sampel dapat dikarakterisasi menggunakan TEM melalui TEM Grid yang akan mentransfer nano partikel. Selain itu, terdapat detektor lain yang disebut sebagai energi filter, dimana terdapat teknik TEM seperti EELS dan EFTEM, tentunya kedua teknik tersebut memiliki kekuatan yang sangat besar. Terakhir, alat ini juga dapat menghasilkan 3D Tomography.
”Dalam perjalanannya saya berkolaborasi dengan Teknik Material ITB, kami mencoba mensitesis material untuk zinc ion batteries dimana basisnya adalah mangan dioksida yang didopping dengan nikel untuk meningkatkan performanya. Melalui mikroskop elektron kami dapat melakukan beberapa hal, diantaranya imaging, phase identification, dan spectroscopy,” ucap Fadli.
Terkait dengan 3D Tomography, TEM pada prinsipnya menggunakan holder spesial yaitu Analytical TEM Tomography holder dengan detail dari -70 sampai +70 sedangkan TEM biasa memiliki holder yang stasis. Dengan detail tersebut maka akan dapat menghasilkan series gambar yang nantinya akan menghasilkan 3D image pada TEM STEM dan EDX,” tambahnya.
“Alat mutakhir ini juga dapat membantu kita melihat dengan jelas komposisi apa saja yang terdapat dalam rangkanya melalui proses pengambilan atau pengekstrakan spektrumnya, dengan begitu dapat terlihat apakah terdapat keberadaan mangan, oksigen maupun nikel didalamnya,” tutur Fadli.
”Untuk melakukan SEM EDX pada sampel, saya mengkarakterisasi sampel menggunakan EELS. EELS memiliki fungsi untuk mengukur ketebalan sampel, identifikasi ikatan dan identifikasi plasmon, dan unsur/komponen kimia. Ketika elektron berinteraksi dengan sampel yang tipis, maka sinyalnya akan menghasilkan elektron yang hilang energinya, ini dikarenakan ia menabrak elektron yang ada diatom sampel. Kemudian elektron terpental dan hilang energinya, lalu dia melewati lensa-lensa dan spektrum meter, tergantung dari seleksi elemen apa yang akan ditampilkan di detektor,” jelasnya.
“Setelah itu dilakukan spectrum imaging, yang mana kita dapat memilih dan mengambil gambar electron yang hanya berasal dari mangan atau oksigen saja, tentunya yang dapat menghasilkan gambar atau dapat dikenal sebagai EFTEM,” imbuhnya.
EFTEM memiliki fungsi untuk meningkatkan kontras pada gambar, mengurangi cacat lensa dan membentuk gambar mapping. Lebih lanjut, EFTEM telah dapat memfilter zero loss peak dan edge pada unsur tertentu, yang juga dapat mengukur ketebalan sampel dari elastic dan inelastic ratio elastic dan ration total intensity. (ir/ed:ls,adl)
Tautan:
https://brin.go.id/ornm/posts/kabar/ornm-brin-promosikan-alat-mutakhir-tem-talos-f200x