Tangerang Selatan – Humas BRIN. Dalam perkembangan teknologi sel surya perovskite, oxasmaragdyrin muncul sebagai material inovatif yang menjanjikan peningkatan kinerja melalui perannya sebagai pembawa muatan hole.
Oxasmaragdyrin, sebuah molekul besar dengan struktur porphyrin yang termodifikasi, cukup menarik perhatian karena kemampuannya dalam mengalirkan muatan hole secara efisien. Molekul tersebut memungkinkan konversi energi matahari yang lebih tinggi dan stabilitas material yang lebih lama. Hal tersebut diungkapkan oleh Mario Leonardus, peneliti Pusat Riset Kimia Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam Forum Presentasi Ilmiah Riset dan Inovasi ORNAMAT #57, Selasa (5/11).
Sel surya perovskite dikenal sebagai teknologi masa depan karena efisiensinya yang tinggi dalam mengubah cahaya matahari menjadi listrik. Tantangan utama yang dihadapi adalah kestabilan dan efisiensi material yang digunakan untuk membawa muatan hole.
Penemuan Oxasmaragdyrin diharapkan dapat mengatasi hambatan ini, karena material ini tidak hanya stabil, tetapi juga memiliki tingkat efisiensi transfer muatan yang tinggi. Menjadikan keuntungan yang signifikan dalam meningkatkan performa sel surya.
“Senyawa Smaragdyrin ini menarik karena memiliki serapan cahaya sampai daerah near-infra red dan bisa digunakan untuk photothermal therapy,” jelas Mario.
Penggunaan Oxasmaragdyrin dalam sel surya perovskite akan membuka peluang baru dalam aplikasi energi bersih, terutama dalam memenuhi kebutuhan listrik berkelanjutan pada era yang semakin mengandalkan energi terbarukan. (sm/ed:arf, adl)
Tautan:
