Deakin University Australia Dukung Kolaborasi Riset Bidang Nanoteknologi dan Material

Tangerang Selatan, Humas BRIN. Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendapat kunjungan dari Perwakilan Deakin University, Australia, pada Senin (27/6) di Kawasan Sains Teknologi Serpong.

Perwakilan dari Deakin University, Bas Baskaran menyampaikan peluang kolaborasi dengan skema DBR (degree by research) yang sudah diinisiasi dengan Deputi Sumber Daya Manajemen IPTEK (SDMI) BRIN.

“Kami datang ke setiap organisasi riset agar mendapat gambaran yang lebih spesifik, terkait potensi topik yang bisa dikolaborasikan. Salah satu topik adalah bahan bakar hijau (green fuel), termasuk produksi hidrogen dan penyimpangan. Selain itu, topik yang lain adalah nanoteknologi untuk pertanian dan nanoteknologi untuk ekonomi sirkular,” terang Bas.

Menjawab hal tersebut Kepala ORNM BRIN, Ratno Nuryadi menjabarkan tentang peluang kolaborasi. “Kami membuka peluang potensi kerjasama antara Deakin Univesity dan ORNM BRIN dengan topik-topik yang relevan, melalui berbagai skema pendanaan DBR. Riset material sangat penting untuk bisa dieksplorasi lagi. Bagaimana kita bekerjasama mungkin kita dapat berdiskusi lebih lanjut ke Direktur Manajemen Talenta,” jelasnya.

“Kami akan mendiskusikan dulu dengan semua Kepala Pusat Riset (PR) dan akan membuat satu atau dua topik percontohan untuk latihan kolaborasi. Harapan kami adalah agar kerja sama ini akan berlanjut,” ucapnya.

Ke depannya, Deakin University dan BRIN akan mengadakan program studi dengan riset. Untuk program ini mahasiswa diminta beberapa bulan riset di Deakin dengan fasilitas tambahan uang saku, sehingga memenuhi standar minimal di Australia.

Pada kesempatan yang sama, perwakilan Deakin University, Sovi Arinta mengatakan dukungannya untuk program DBR dari BRIN. “Untuk calon DBR diutamakan yang menguasai bahasa Inggris yang baik. Deakin University juga mendorong kerja sama penelitian, yang sejalan dengan penelitian yang sedang dikerjakan, seperti carbon fiber untuk aplikasi bidang kesehatan,” urainya.

“Deakin juga akan mengadakan workshop yang lebih detil, terkait apa saja yang bisa dimanfaatkan dengan BRIN, seperti DBR dan join riset,” imbuhnya.

Lebih lanjut Sovi menuturkan bahwa Deakin University dalam program DBR akan membantu living cost selama karya siswa DBR perlu hadir di sana. “Dari pertemuan ini ada penambahan kerja sama fasilitas dan platform dari Deakin untuk program DBR di bidang energi dan elektromaterial, serat dan tekstil, serat karbon dan komposit, serta advanced-alloy dan infrastruktur material,” pungkasnya. (hrd, adl)