Seminar Proposal Mahasiswa Tingkatkan Kolaborasi Riset BRIN dan Universitas

Tangerang Selatan – Humas BRIN. Dalam rangka saling memahami riset masing-masing, baik antar mahasiswa dan para periset, Pusat Riset Teknologi Polimer (PRTP) Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengadakan seminar untuk seluruh mahasiswa Praktik Kerja Lapang (PKL) ataupun Tugas Akhir (TA) bagi jenjang D-4, S-1, S-2, serta S-3. Acara ini diselenggarakan di Gedung 460 Ruang Serbaguna, pada Selasa (13/06) secara luring.

Kepala PRTP, Joddy Arya Laksmono, menjelaskan mengapa disebut sebagai Seminar Proposal Riset Para Mahasiswa.

Pertama, sebagai sarana komunikasi ilmiah baik antara mahasiswa dengan pembimbingnya, dan mahasiswa dengan sivitas periset yang ada di polimer (PRTP). Kita di sini semua bekerja secara kolektif dengan penggunaan peralatan penggunaan bahan, ujar Joddy.

Kedua, mengetahui bahwa mahasiswa telah melakukan diskusi dengan para pemimpinnya khususnya pembimbing dari polimer. Kita berharap menjalin komunikasi yang intens antara mahasiswa dengan pembimbing, harapnya.

Ketiga, mengetahui bahwa mahasiswa telah memahami rencana kerja. Hal ini berkaitan juga dengan diskusi dengan para pembimbing juga safety induction, sebelum mahasiswa masuk ke dalam laboratorium.

Keempat, saling memahami riset yang dilakukan antar mahasiswa. Kita melakukan riset di sini secara rapid (cepat), sehingga kalau tidak memahami riset yang satu dengan yang lain, khawatirnya tidak terjadwal dan terjadi friksi di dalam laboratorium, saling mengklaim peralatan, dan sebagainya, itu yang harus kita hindari, kata Joddy.

Kelima, saling memahami riset yang dilakukan antara mahasiswa dengan para periset di PRTP. Joddy menyampaikan bahwa saling memahami itu penting mengingat beberapa riset, topiknya mirip, sehingga bahan-bahanya juga hampir sama.

Keenam, membuka peluang kolaborasi lebih lanjut. Menurut Joddy kegiatan seminar ini perlu ditindaklanjuti kedepannya ke arah kita kerja sama lebih lanjut. Hasil riset mahasiswa yang memberikan kontribusi secara signifikan, bisa melakukan kolaborasi dengan perguruan tinggi asalnya, ungkapnya.

PRTP mempunyai 4 Kelompok Riset yaitu Polimer Komposit, Polimer Fungsional, Polimer Sintesis, serta Polimer Hijau dan Berkelanjutan. Joddy mengharapkan nanti dalam satu kelompok riset selain ada para periset yang memang berada di dalam kelompok riset tersebut, juga nanti ada para peserta mobilitas periset (post doctoral, visiting researcher/visiting professor, research assistant, serta para peserta degree by research).

Selain itu juga nanti di dalam kelompok riset ada mahasiswa baik PKL maupun TA dari jenjang D-4, S-1, S-2, serta S-3. 

Jadi semua kompeten ada di situ (jenjang D-4, S-1, S-2, serta S-3) untuk membentuk iklim ekosistem riset agar berkembang. Kemudian bagi para koordinator kelompok riset, tolong agar para mahasiswa dapat diajak ke dalam agenda weekly meeting, untuk melihat progres dari setiap kegiatan yang dilakukan baik periset maupun mahasiswa, ajak Joddy.

Khusus mahasiswa yang bekerja di PRTP nanti akan ada seminar proposal dan seminar hasil. Kita akan melihat progres yang merupakan bagian dari proses bagaimana memonitoring, proses pembimbingan para periset di polimer terhadap mahasiswanya. Kemudian bagaimana mengetahui sejauh mana para mahasiswa mengalami pekerjaannya, dan hasil ke depannya seperti apa, paparnya.

Mahasiswa baik PKL maupun TA ini sebetulnya juga mempunyai keuntungan untuk bisa mendaftar sebagai bantuan riset talenta (BARISTA) di BRIN. Mahasiswa bisa mendaftar oleh pembimbingnya dalam pendanaan riset dan pada program BARISTA, yang merupakan pemberian bantuan untuk UKT (uang kuliah tunggal) kepada mahasiswa aktif tingkat akhir, untuk menyelesaikan tugas akhir (TA) di kelompok riset BRIN, ungkap Joddy.

Lebih lanjut Joddy menerangkan, BRIN memiliki fungsi untuk kolaborasi global, sehingga dalam hal tertentu untuk mahasiswa yang memang berkolaborasi di pusat riset yang ada di BRIN, seperti menyediakan semacam insentif.

Harapannya bahwa para mahasiswa bisa melakukan kegiatan lebih mandiri dan lebih terarah. Agar nanti para pembimbing dari pusat risetnya lebih fokus untuk bisa membimbing para mahasiswanya, harap Joddy.

Untuk itu, Joddy pun berharap seminar ini kita bisa lebih memahami dan banyak memberikan masukan juga khususnya kepada para mahasiswa bagaimana proses yang harus ditepuh selama melakukan riset di PRTP.

Pada kesempatan tersebut, Reihan Tegar dari Politeknik STMI Jakarta mengungkapkan bahwa di sini dapat teman-teman baru dari jurusan lain seperti kimia murni, teknik kimia. Kami bisa lebih prepare di kampus, karena bisa belajar banyak dari BRIN maupun planning yang biasa dari pemaparan, sehingga lebih mengetahui kekurangannya, terangnya Raihan.

Muhammad Arjuna Putra Agung dari Politeknik STMI Jakarta menyatakan pembimbing dalam memberikan arahan kepadanya dan teman-temannya, general secara merata. Lalu fasilitas alat-alat di BRIN sangat mendukung untuk kegiatan penelitiannya.

Kami harapkan BRIN bisa menjadi suatu wadah untuk mahasiswa ke depan yang akan melakukan riset selanjutnya, harapnya.

Senada dengan kedua rekannya, Rinette Visca dari Program Doktor S-3 Universitas Indonesia merasakan banyak mendapat input dalam seminar proposal diantaranya banyak mengetahui uji mekanik, sifat-sifat bahan, dan teknologi yang dipakai. Kegiatan ini menambah referensi saya dalam melakukan riset  dan bisa menemukan kekuatan dan kelemahan dmasing-masing dari riset, jelasnya. (hrd/ ed: adl)

Tautan :

https://www.brin.go.id/news/113027/seminar-proposal-mahasiswa-tingkatkan-kolaborasi-riset-brin-dan-universitas