BRIN Kembangkan Transport dan Optoelektronik, Teknologi Material Kuantum Masa Depan

Tangerang Selatan-Humas BRIN. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Fisika Kuantum merambah pada penelitian pada bidang Transport dan Optoelektronik Teknologi Material Kuantum. 

Peneliti Pusat Riset Fisika Kuantum Eddwi Hesky Hasdeo menjelaskan bahwa berawal dari teknologi mekanikal kuantum yang populer di dunia pada era 90 dimana saat itu ditemukan transistor yang digunakan pada komputer, saat ini penelitian material kuantum telah berkembang hingga ke penelitian dengan tema Transport dan Optoelektronik dan menjadi salah satu penelitian yang sangat berkembang di dunia, dalam webinar ORNAMAT series 47 secara daring, Selasa (7/5).

Pusat Riset Fisika Kuantum BRIN, satu-satunya lembaga di Indonesia yang menyertakan nomenklatur “Kuantum” tengah melakukan penelitian material kuantum untuk dapat digunakan mencari material dengan kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan material lain dalam pemanfaatannya di berbagai bidang. 

Di masa depan, teknologi material kuantum akan menjadi salah satu teknologi yang sangat krusial untuk dapat dikuasai oleh Indonesia. Dinamika yang terjadi di dunia kini telah merambah kepada modifikasi atau penciptaan teknologi yang dapat merekayasa berbagai material sehingga dapat menurunkan biaya produksi serta meningkatkan tingkat efektivitas proses.

“Sebagai contoh, karbon yang terdapat pada material graphene secara teori relativitas memiliki tingkat konduktor yang lebih baik 50 hingga 500 kali lipat jika dibandingkan dengan material graphite yang terdapat pada pensil dan memiliki tingkat kekuatan yang lebih tinggi dua kali lipat jika dibandingkan dengan berlian,” jelas Hesky.

“Selain itu material kuantum juga telah terbukti dapat digunakan pada aplikasi termoelektrik untuk mengubah energi panas menjadi listrik, serta digunakan untuk meningkatkan efektivitas panel surya untuk menangkap radiasi matahari pada sistem pembangkit listrik tenaga surya,” pungkas Hesky.

Hesky Hasdeo sendiri sejak tahun 2019 telah mendapatkan beberapa prestasi terkait  dengan pendanaan hibah dan pada puncaknya mendapatkan skema pendanaan hibah dari University of Luxembourg senilai 1 juta US Dolar terkait penelitian di bidang material kuantum bersama dengan Prof. Thomas Schmidt dan Tobias Meng dari TU. Dresden Belanda. (rm/ ed: ls)

Tautan:

https://brin.go.id/ornm/posts/kabar/brin-kembangkan-transport-dan-optoelektronik-teknologi-material-kuantum-masa-depan