Tangerang Selatan – Humas BRIN. Sampah perkotaan telah menjadi salah satu tantangan pengelolaan lingkungan terbesar di kota-kota di Indonesia. Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi yang cepat telah menyebabkan peningkatan volume sampah yang signifikan. Meskipun laju pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang cepat, pembangunan infrastruktur, khususnya untuk pengelolaan sampah, masih lambat. Prosedur umum pengelolaan sampah di perkotaan masih berujung pada pembuangan sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Dalam upaya meningkatkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan di tingkat kabupaten/kota, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih, menandatangani perjanjian kerja sama dengan NEC Power Co., Ltd Kamis (28/11) di Gedung TMC, KST B.J. Habibie.
Kolaborasi ini mencakup beberapa aspek utama, termasuk penelitian dan pengembangan teknologi insinerator, pengembangan sistem pengelolaan sampah pintar, kolaborasi ilmiah, pertukaran informasi, serta pengurangan emisi gas rumah kaca.
Kepala Pusat Riset Lingkungan dan Teknologi Bersih BRIN Ario Betha Juanssilfero, mengatakan bahwa kerja sama ini merupakan tonggak penting dalam upaya mengatasi tantangan lingkungan yang dihadapi oleh perkotaan, khususnya dalam pengolahan sampah kota.
“Dengan kolaborasi ini, kami berharap dapat menghasilkan teknologi pengolahan sampah yang lebih inovatif, efisien, dan ramah lingkungan, termasuk pengembangan Smart Waste Management System yang adaptif terhadap tantangan global,” ungkapnya.
Hal Senada disampaikan Director of NEC Power Co., Ltd. Sim Jae Yong, yang mengatakan bahwa NEC Power termasuk salah satu perusahaan di Korea, yang memiliki teknologi informasi yang cukup maju untuk pengelolaan sampah secara termal, khususnya untuk generator di level kecil sampai sedang, untuk mengubah sampah menjadi energi.
“Melalui teknologi informasi Korea yang unggul, kami ingin memanfaatkan gambaran bersama Indonesia mengenai pengelolaan sampah menggunakan teknologi informasi di seluruh wilayah, mulai dari pengumpulan, pemrosesan, operasi keseluruhan, serta membangun sistem manajemen lingkungan dengan menggunakan fasilitas pembangkit listrik sebagai basisnya,” jelas Jae Yong.
Ia menjabarkan masalah mendasar di Indonesia yakni terkait data dasar yang tidak cukup memadai. “Ke depannya, dengan bekerja sama dengan BRIN, kami ingin semua sampah di Indonesia disurvei, sehingga data yang diperoleh bisa menjadi informasi, sebagai dasar kami dalam merencanakan lingkungan terpadu untuk seluruh Indonesia, dan membangun sistem manajemen operasi adalah tujuan kami,” urainya.
Kerja sama BRIN dan NEC Power ini bertujuan untuk mengintegrasikan teknologi bersih dalam pengelolaan sampah, termasuk penerapan solusi inovatif untuk mengubah sampah menjadi energi terbarukan. Perjanjian ini mencakup pengembangan sistem pengelolaan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan, pelatihan bagi tenaga kerja lokal, serta edukasi masyarakat terkait pentingnya pengelolaan sampah yang efektif. (arf/ ed: adl)