BRIN bersama PPI Belgia Sosialiasikan Program Manajemen Talenta Riset dan Inovasi

Tangerang Selatan – Humas BRIN. Dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia yang bertalenta dan berdaya saing secara global, pada 10 Desember 2021, dibentuklah Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 21 Tahun 2021 tentang Gugus Tugas Manajemen Talenta Nasional. Manajemen talenta nasional mempunyai tiga fokus bidang yakni riset dan inovasi, seni budaya, dan olah raga.

Direktur Manajemen Talenta – Kedeputian Sumber Daya Manusia Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (SDMI) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Raden Arthur Ario Lelono, menyampaikan BRIN mendapatkan amanah menjadi koordinator talenta di bidang riset dan inovasi, pada acara Mengenal Program BRIN: Skema Mobilitas Periset, Rekrutmen Calon ASN, dan Strategi Pengembangan Riset-Inovasi, Rabu (05/01), bekerja sama dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia (Belgia).

Pada kegiatan sosialisasi yang ditujukan untuk pelajar Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di Eropa tersebut, Arthur menjelaskan melalui program Manajemen Talenta, BRIN telah menyiapkan skema peningkatan kapasitas SDM yang ditujukan bagi mahasiswa S1, S2, S3, serta siswa SMP dan SMA dalam bentuk science engagement.

Diharapkan melalui program tersebut, peserta mendapatkan pengalaman untuk melakukan kolaborasi riset dengan para periset yang ada di BRIN.

“BRIN bekerja sama dengan puspresnas (pusat prestasi nasional) Kemendikbudristek untuk membina jenjang SMP – SMA melalui kegiatan perkemahan ilmiah dan lomba karya tulis ilmiah,” terangnya.

“Selanjutnya untuk tahap mahasiswa tingkat sarjana (S1), manajemen talenta memiliki program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) dan research assistant untuk memupuk ketertarikan talenta dalam kegiatan riset dan inovasi,” imbuh Arthur.

Selanjutnya mahasiswa program Magister (S2) dan Doktor (S3) masih ada program research assistant untuk berkolaborasi riset bersama dengan para periset BRIN. “Selain itu kami juga memiliki program unggulan yaitu degree by research (DbR),” terang Arthur.

“Pada program DbR, peserta program S2 maupun S3, akan dapat menjalani program pendidikan magister dan doctor sambil mejalani keg riset bersama di BRIN,” kata Arthur.

Setelah lulus doktor, juga ada program post doctoral dan visiting researcher atau pun visiting profesor. Program ini ditujukan bagi lulusan doktor maupun profesor untuk bersama-sama berkolaborasi riset di BRIN dalam meningkatkan ekosistem riset dan output riset di Indonesia.

“Manjemen Talenta menyiapkan skema-skema untuk menjawab tantangan yang selama ini selalu  disampaikan para periset kita yang masih di luar, karena belum mendapatkan kejelasan untuk berkolaborasi di Indonesia,” tegas Arthur.

“Manajemen Talenta bisa menciptakan ekosistem riset dan inovasi dengan SDM yang sangat memadai, tidak hanya menjadi periset atau akademisi, namun mencetak wirausahawan berbasis riset,” tambahnya.

Selain program BRIN yang mendukung output publikasi ilmiah, Manajemen Talenta juga mendorong untuk meningkatkan kapasitas SDM hingga doktor. “Topik riset yang sudah dikolaborasikan dan berkelanjutan harus menyiapkan mahasiswa master yang bisa naik hingga jenjang doktor dengan program DbR,” ujar Arthur.

“Kita akan menyiapkan program baru yang disebut strategi nasional dengan topik riset yang ditargetkan, bahkan kampusnya pun sudah ditargetkan. Nanti ketika pulang, mereka sudah membangun jaringan. Kemudian bisa menjadi periset di BRIN dengan skema PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kinerja), CASN (Calon Aparatur Sipil Negara) atau pun post-doctoral di BRIN,” ucapnya. (hrd/ ed: adl)