Riset Baterai untuk Transisi Energi Menuju Net Zero Emmision

Tangerang Selatan – Humas BRIN. Peneliti Ahli Utama dari Pusat Riset Material Maju, Evvy Kartini menyampaikan, produksi baterai menjadi kunci tercapainya Net Zero Emmision dengan memaksimalkan penggunaan energi terbarukan dan kendaraan listrik. “Bicara mengenai baterai, menjadi hal yang utama, dan menjadi kunci dari teknologi untuk menuju NZE (net zero emission),” ujar Evvy dalam acara Forum Presentasi Ilmiah Riset dan Inovasi ORNAMAT #32, Selasa (08/08). 

Pada kesempatan itu, Evvy menyampaikan paparan dengan topik “Future Projection of Battery Electric Vehicles (BEV) Technology in Indonesia based local mineral resources”. Menurutnya, Indonesia kaya dengan sumber daya mineral. Hal ini akan mendukung posisi Indonesia untuk memproduksi baterai. “Kita butuh bukan cuma nikel, kita juga butuh mangan, kita butuh kobalt, dan semua ada di Indonesia,” ucap perempuan yang juga Pendiri National Batteray Research Institute (NBRI) itu optimis.

Profesor Riset BRIN itu menyatakan bahwa peralihan dari kendaraan konvensional ke kendaraan elektrik (electric vehicle/EV) memiliki banyak manfaat, terutama dari sisi ekonomi. Selain ramah lingkungan, kendaraan listrik bisa menekan biaya bahan bakar. Kesimpulan ini dapat dari survey yang dilakukan terhadap pengemudi ojek online di Tangerang Selatan. 

Profesor Evvy Kartini bersama timnya, dari Kelompok Riset Baterai Pusat Riset Material Maju melakukan studi potensi energi baterai SWAP melaui program NEDO Batch 1, yang mempelajari bisnis model dan regulasinya. Bagaimana situasi pasarnya di Indonesia, kebijakan, standard, serta kemungkinan untuk melakukan riset engineering untuk sebuah produk, yang membuat baterai SWAP dengan satu sistem. 

Perlu diketahui, sebagai bentuk aksi nyata dalam rangka mengurangi pemanasan global akibat emisi karbon,  Indonesia mencanangkan akselerasi kendaraan berbasis baterai melalui Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2019. Diperkirakan pada tahun 2030 akan ada empat belas juta kendaraan bermotor roda dua dan empat  juta kendaraan bermotor roda empat yang telah berbasis baterai.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Riset Fisika Kuantum BRIN, Ahmad Ridwan Tresna Nugraha menyampaikan bahwa webinar dengan tema konversi energi ini merupakan salah satu upaya untuk mendukung penguatan iklim riset, mengakumulasi pengetahuan, dan membuka peluang kolaborasi, khususnya di bidang ilmu nanoteknologi dan material, yang diwakili oleh Kelompok Riset di ORNM.

Ridwan menjelaskan bahwa riset baterai menggunakan mineral lokal Indonesia untuk menunjang teknologi baterai khususnya aplikasi mobil listrik dan baterai. “Dengan materi tersebut diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan teknologi baterai dan riset-riset yang masih hangat tentang baterai dengan beberapa jenis material yang diusulkan oleh peneliti-peneliti Indonesaia dan mudah-mudahan dapat membuka kolaborasi dan mempromosiikan riset-riset di kelompok riset lainnya,” harapnya. (jp,ls/ed:adl,jml)

Sumber:

https://brin.go.id/news/114410/riset-baterai-untuk-transisi-energi-menuju-net-zero-emmision