Tangerang Selatan – Humas BRIN. Sebagai upaya mengekspos capaian penelitian dan berbagi inspirasi, Pusat Riset Fisika Kuantum (PRFK) Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengadakan BRIN Quantum RA Expo & HPC Workshop, di KST B.J. Habibie, Tangerang Selatan, pada Senin hingga Rabu (18-20/09) secara hybrid.
Kepala Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM), Ratno Nuryadi dalam sambutannya mengatakan acara ini luar biasa, kreativitas kegiatan yang patut mendapat apresiasi. “Suatu langkah untuk mengembangkan budaya riset dan aktivitas riset agar kita dapat menciptakan ekosistem riset dan inovasi yang baik,” ujar Ratno.
Beliau menyampaikan harapannya bahwa acara semacam ini akan menjadi aktivitas yang rutin dilaksanakan ke depan. “RA Expo & HPC Workshop memberikan motivasi kepada teman-teman yang telah terlibat dalam PR Fisika Kuantum dan juga kepada mereka yang hadir namun belum terlibat secara khusus dalam PR Fisika Kuantum atau dalam organisasi ORNM secara umum,” kata Ratno.
“Hal ini memiliki potensi besar untuk mengembangkan potensi, terutama bagi generasi muda yang menjadi calon researcher, young researcher di BRIN. Semoga untuk terus berkembang dalam perjalanan riset mereka,” cakapnya.
Ratno berharap agar kesempatan ini bisa diambil dan dimaksimalkan. “Dalam program S-1, terdapat MBKM yang kemudian memberikan kemungkinan untuk menjadi RA. Selain itu, ada juga program Degree by Research (DbR) melalui S-2 dan S-3 yang menjadi bagian dari dukungan BRIN,” urainya.
“Pusat Riset Fisika Kuantum secara infrastruktur, baik itu pengemudinya yang nanti akan menjadi co-promotor, memang sangat memadai, baik dari segi jumlah maupun kualitasnya. Sehingga memungkinkan bagi adik-adik untuk menapaki jalur melalui skema-skema yang telah disampaikan,” jelas Ratno.
Termasuk juga skema yang akan dibuka juga program skema BRIN-LPDP Targeted Scholarship merupakan beasiswa program doktor, yang berfokus pada empat bidang riset terdepan. Empat bidang riset tersebut, yakni Advanced Biodiversity Utilization, Deep Sea & Maritime, Radiation & Nuclear Technology, dan Space & Aeronautics.
Skema BRIN-LPDP Targeted Scholarship memungkinkan untuk pengiriman ke luar negeri. “Teman-teman dari Fisika Kuantum dapat mengeksplorasi tema-tema yang mendukung ke-4 bidang tersebut, yakni Advanced Biodiversity Utilization, Deep Sea & Maritime, Radiation & Nuclear Technology, dan Space & Aeronautics, dari sisi Fisika Kuantum,” pintanya.
Ratno sangat mengapresiasi acara ini dan yakin bahwa meskipun bidang lintas PR berbeda, acara seperti ini akan mengakumulasi pengetahuan dengan baik. “Ketika kita fokus pada riset dengan PR tertentu, ini akan memperkaya pengetahuan dan mendukung kolaborasi antar kelompok riset, termasuk mahasiswa, RA, posdoct, dan sebagainya,” tuturnya.
Kepala PR Fisika Kuantum, Ahmad Ridwan Tresna Nugraha mengatakan acara ini untuk menampilkan karya penelitian dari para mahasiswa Research Assistant (RA) yang direkrut menjadi asisten peneliti.
“Hari ini mereka (RA) memberikan laporan selama 6 bulan dan 1 tahun. Para mahasiswa telah mencapai hasil yang bagus dan telah submit paper bahkan sudah punya 2-4 yang published,” ujarnya.
“Semoga teman-teman RA bisa memperlihatkan pencapaian mereka kepada orang lain, sehingga dapat menginspirasi kita semua untuk melakukannya, bahkan bisa lebih lagi,” harap Ridwan.
Ridwan menginfokan juga bahwa di Pusat Riset Fisika Kuantum secara khusus, serta di BRIN secara umum, mempunyai skema manajemen talenta yang bertahap mulai dari S-1 hingga pascadoctoral, yang menyediakan berbagai peluang karier menarik bagi para calon peneliti.
Bagi mahasiswa S-1, terdapat berbagai jalur, termasuk melalui MBKM, magang (PKL), dan pengalaman kerja lapangan. “Para mahasiswa yang menunjukkan prestasi yang bagus berpotensi direkrut menjadi RA di PR Fisika Kuantum,” jelas Ridwan.
Kemudian mau melanjutkan ke sekolah ada Degree by Research (DbR), termasuk Research Assistant juga masih terbuka lebar. “Setelah menyelesaikan gelar S-3, ada peluang untuk mengejar penelitian pascadoctoral di PR Fisika Kuantum. Lalu bagi mereka yang bercita-cita menjadi peneliti, BRIN menyediakan peluang melalui skema ASN, yaitu Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) maupun PNS,” ulasnya.
Dalam kegiatan ini, para mahasiswa RA yang selama ini telah bekerja bersama periset PRFK menyampaikan 12 materi risetnya. Mereka berasal dari UNJ, ITB, UM, ITS, SUT Thailand, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, UGM, dan Tel-U.
Pada kesempatan tersebut, RA Ahmad Jaelani dari UNJ menampilkan topik riset Deep Learning dan Persamaan Schrodinger. Dirinya mengatakan di BRIN sebagai RA dari Oktober 2022 lalu hingga saat ini.
“Saya mendapatkan ilmu baru, insight baru, dan dapat berkolaborasi dengan beberapa rekan sejawat, dalam melakukan penelitian yang saya lakukan bersama pembimbing saya. Saat ini saya sedang menjalankan beberapa penelitian dengan harapan publikasi atau output yang didapat itu baik dan sesuai harapan di awal perencanaan penelitian,” ucapnya.
Sementara Yanoar Sarwono, peneliti PR Fisika Kuantum, pembimbing salah satu RA, merasakan manfaat yang positif menjadi pembimbing RA karena itu merupakan program yang sangat bermanfaat yang diinisiasi oleh Manajemen Talenta SDMI.
“Terus pertahankan, karena mereka itu bagus-bagus dan terutama di ajang RA Expo kali ini, yaitu hasil pemaparan mereka luar biasa sekali untuk ukuran anak S-1 maupun S-2. Semoga dipertahankan,” katanya.
HPC Workshop untuk Peningkatan Kompetensi
Pada hari kedua dan ketiga, dilaksanakan pelatihan komputasi berkinerja tinggi oleh Himawan W. Winarto. Himawan W. Pada tahun 2023 dirinya mulai bekerja sama dengan PRFK-BRIN.
Dalam materinya, Himawan mengatakan workshop kali ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi penggunaan HPC bagi periset BRIN, terutama pada grup Fisika Kuantum. “Penggunaan Komputasi Performa Tinggi yang dapat berjalan di ratusan hingga ribuan CPU secara bersamaan memungkinkan penyelesaian persoalan-persoalan di Fisika yang sebelumnya mustahil,” sebutnya.
Saat ini ia sedang melakukan studi S-3 di Princeton University. “Harapannya agar tahun ini bisa menjadi tahun terakhir saya menyelesaikan program studi di Fisika Plasma, mendapatkan gelar Ph.D.,” ungkapnya.
Himawan berharap untuk teman-teman di BRIN agar bisa menggunakan High-Performance Computing (HPC) dengan lebih efektif dan efisien di masa depan.
“Agar dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan fisika, dan mungkin juga teman-teman dari bidang lain selaku pengguna HPC dapat merasakan manfaat dari workshop yang saya berikan selama dua hari ini,” ulasnya.
Menyempatkan hadir dalam workshop tersebut, Billy Mambrasar, Staf Khusus Presiden menyampaikan bahwa ia merasa bertemu dengan masa depan.
Menurutnya, BRIN Indonesia, inovator-inovator maupun peneliti-peneliti. Ssesuai visi misi presiden bahwa Indonesia harus menjadi negara maju. “Kuncinya salah satu institusi yang sangat penting adalah BRIN, yang isinya inovator-inovator maupun peneliti-peneliti ini yang akan menggebrak dunia riset dan inovasi Indonesia,” ungkap Billy.
Billy menyampaikan beberapa pesan presiden yakni pertama, prioritas untuk melakukan transformasi Indonesia untuk menjadi negara maju basisnya adalah pengembangan SDM, dan SDM berbasis inovasi. “Teman-teman muda yang hadir hari ini jangan behenti mengejar ilmu setinggi-tingginya, sekolah ke luar negeri, ke mana pun ke kampus terbaik dunia, lalu kembali dan berkontribusi untuk Indonesia,” pesannya.
Kedua, menyokong pengembangan geopolitik Indonesia untuk menjadi negara yang kuat dengan tidak hanya di negara regional ASEAN, tetapi di seluruh dunia yang menggebrak dunia inovasi nasional. Oleh sebab itu harapannya dapat mendukung proyek-proyek statistik nasional seperti IKN (Ibu Kota Negara).
“Visi misi presiden untuk IKN adalah menjadikan IKN sebagai Research Education Heart in Global. Teman-teman ini nanti akan menjadi penggeraknya di sana,” jelas Billy.
Kemudian, ikut membantu menyelesaikan permasalahan bangsa yang praktikal. “Kita dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh pemda melalui inovasi dan teknologi, dan saya mengundang teman-teman untuk ikut turun rembuk dan berkontribusi dalam upaya ini,” ajaknya.
Terakhir, sesuai dengan arahan presiden untuk sektor energi, ketahanan pangan, dan juga ekonomi untuk memperkuat, Billy berharap teman-teman periset ini untuk mengarahkan penelitian mereka untuk memperkuat Indonesia dari tiga sendi-sendi tersebut.
“Semoga BRIN terus maju, dan semoga peneliti muda Indonesia merasa bangga berkontribusi dalam memajukan inovasi dan penelitian untuk membuat Indonesia menjadi negara yang kuat,” pungkasnya. (hrd,mfn,ls,esw/ ed:adl)
Sumber :