Peneliti BRIN Jelaskan Inovasi Material untuk Masker, Sintesis Karbon Microsphere dari Gondorukem

Tangerang Selatan – Humas BRIN. Organisasi Riset Nanoteknologi dan Material (ORNM) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) kembali menggelar webinar rutin ORNAMAT dengan judul “Sintesis Karbon Microsphere dari Prekursor Getah Pinus (Gondorukem) dengan Metode Spray Pyrolysis”, pada Selasa (07/11). Pada kesempatan tersebut, Peneliti Pusat Riset Material Maju (PRMM) BRIN, Jayadi, menyoroti aplikasi teknologi karbon, termasuk adsorben, sensor elektronik, filter, dan elektroda baterai, serta potensi penggunaannya dalam alat medis.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jenis pelarut dan konsentrasi prekursor Gondorukem, dalam sintesis karbon berstruktur mikro. Selain itu, penelitian juga fokus pada pengaruh suhu dan laju gas nitrogen saat sintesis, aplikasi material karbon pada kertas masker sebagai filter, dan analisis kemampuan karbon sebagai lapisan filter untuk masker medis.

Jayadi yang tergabung dalam Kelompok Riset Material dan Pelapisan untuk Temperatur Tinggi menjelaskan, bahwa terdapat berbagai jenis karbon dengan karakteristik yang berbeda-beda seperti karbon 0-dimensi fullerenes, 1-dimensi single-wall atau multi-wall (carbon nanotubes).

“Setiap jenis karbon dapat dirancang sesuai dengan aplikasinya, menciptakan fleksibilitas dalam penggunaan material ini,” ungkap Jayadi.

Metode sintesis yang digunakan, yaitu spray pyrolysis, dipilih karena kemudahan, skala produksi besar, biaya yang efisien, dan sumber daya yang dapat diperbarui. Menariknya, gondorukem yang merupakan residu dari getah pinus, digunakan sebagai prekursor dalam penelitian ini, sehingga memberikan alternatif yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Dalam penelitian ini, pengembangan alat spray pyrolysis telah dilakukan. Hasilnya menunjukkan bahwa sintesis karbon mikro dari gondorukem dapat dilakukan menggunakan alat furnace tube dengan menambahkan nebulizer. 

Kondisi optimum untuk pembuatan karbon mikro dari gondorukem adalah dengan melarutkannya dalam aseton pada perbandingan 1:8, pemanasan pada temperatur 1200°C selama 20 menit, dan laju alir 1L/menit.

Aplikasi praktis dari penelitian ini juga penting untuk disoroti. Jayadi menjelaskan bahwa material karbon hasil sintesis telah berhasil diaplikasikan pada kain masker dengan metode vacuum chamber. Hasilnya, karbon mikro pada kertas masker memiliki kemampuan menghambat penetrasi dan sifat hidrofobik yang lebih baik, dibandingkan dengan kertas masker biasa atau kertas masker karbon komersil.

“Sebagai saran, masker terlapisi karbon pada penelitian dapat diujikan dengan penetrasi virus,” pungkas Jayadi. (esw/ed: adl, aps)

Tautan:

https://www.brin.go.id/news/116559/peneliti-brin-jelaskan-inovasi-material-untuk-masker-sintesis-karbon-microsphere-dari-gondorukem